MasterV, Jakarta – Kunjungan kenegaraan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mendapatkan sambutan hangat dari Presiden Prabowo Subianto langsung di Istana Merdeka, Jakarta, pada hari Rabu, 28 Mei 2025. Presiden Macron hadir bersama pendampingnya, Brigitte Macron.
Presiden Prabowo dan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, kemudian melanjutkan agenda dengan pertemuan empat mata di ruang kerja presiden. Saat memasuki ruangan, atensi Presiden Macron tertuju pada lukisan-lukisan yang menghiasi dinding.
Perhatian khusus Presiden Macron tertuju pada lukisan Presiden pertama RI, Soekarno. Bahkan, Presiden Macron sempat bertanya apakah lukisan tersebut adalah potret Prabowo Subianto.
"This is you?" tanya Presiden Macron kepada Prabowo saat memasuki ruang kerja kepresidenan.
Prabowo kemudian menjelaskan bahwa figur dalam lukisan tersebut adalah Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno. Presiden Macron menyampaikan rasa hormatnya dapat menyaksikan lukisan bersejarah itu.
"My first Presiden, the first presiden of Indonesia, Presiden Soekarno," jelas Prabowo.
"Yeah, really great honor to see that," ungkap Presiden Emmanuel Macron.
Selanjutnya, Presiden Prabowo mengisahkan perjuangan pahlawan nasional asal Bali, I Gusti Ngurah Rai, yang gugur dalam pertempuran, kepada Presiden Prancis, Emmanuel Macron.
Awalnya, Presiden Macron menanyakan identitas sosok-sosok yang terpampang dalam lukisan di ruang kerja Prabowo. Prabowo kemudian memperkenalkan I Gusti Ngurah Rai, pahlawan yang gugur dalam peristiwa heroik Puputan Margarana pada tahun 1946.
"Ini adalah pahlawan kita yang gugur. Beliau berasal dari Bali. Namanya I Gusti Ngurah Rai. Dia dan batalionnya dikepung," tutur Prabowo kepada Presiden Macron.
Presiden Macron juga dijadwalkan mengunjungi Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, pada Kamis (29/5/2025). Ia menyampaikan bahwa Indonesia dan Prancis akan menandatangani perjanjian persahabatan di kompleks Candi Borobudur.
"Ada besok perjanjian yang akan ditandatangani di Borobudur, persahabatan antara Indonesia dan Prancis. Itu bukan hanya satu kata saja, tetapi memang semakin kuat dari tahun ke tahun. Dan ini menjadi suatu kenyataan dewasa ini," ujar Presiden Macron dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Prabowo Subianto.
Berikut adalah rangkuman pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, selama kunjungan kenegaraannya saat bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 28 Mei 2025, yang dihimpun oleh Tim News MasterV:
Presiden Prabowo Subianto mengadakan pertemuan empat mata dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, di ruang kerja presiden, Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 28 Mei 2025. Saat memasuki ruangan, Presiden Macron terlihat mengamati lukisan-lukisan yang dipajang.
Selain Soekarno, Prabowo juga menjelaskan mengenai pahlawan nasional asal Bali, I Gusti Ngurah Rai. Lukisan I Gusti Ngurah Rai juga menghiasi ruang kerja presiden.
Prabowo menjelaskan bahwa amunisi yang dimiliki I Gusti Ngurah Rai saat itu telah habis. I Gusti Ngurah Rai juga menolak tawaran bantuan dari Belanda yang meminta pasukannya untuk menyerah dalam pertempuran.
"Amunisinya habis, dan pasukan Belanda menawarkan, anda tahu, jika dia menyerah, mereka akan menyelamatkan nyawanya. Tapi dia menolak, dia tidak mau menyerah," jelasnya.
Prabowo Subianto menuturkan bahwa I Gusti Ngurah Rai tetap menyerang dengan bayonet atau pisau belati yang terpasang. Pada akhirnya, I Gusti Ngurah Rai beserta pasukannya gugur dalam pertempuran tersebut.
"Jadi, dengan bayonet terpasang, dia menyerang. Dan mereka semua gugur. Satu batalion gugur semuanya. Jadi, ini adalah peristiwa yang terkenal bagi kami," kata Prabowo.
Presiden Macron tampak menunjukkan antusiasme saat mendengarkan kisah Prabowo mengenai kepahlawanan I Gusti Ngurah Rai. Presiden Macron sempat bertanya kapan peristiwa tersebut terjadi.
"Itu terjadi saat perang kemerdekaan kami. Tahun 1946," jawab Prabowo atas pertanyaan Presiden Macron.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, direncanakan akan mengunjungi Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, pada Kamis, 29 Mei 2025. Menurutnya, Indonesia dan Prancis akan menandatangani perjanjian persahabatan di Candi Borobudur.
"Ada besok perjanjian yang akan ditandatangani di Borobudur, persahabatan antara Indonesia dan Prancis. Itu bukan hanya satu kata saja, tetapi memang semakin kuat dari tahun ke tahun. Dan ini menjadi suatu kenyataan dewasa ini," kata Presiden Macron.
Ia menyampaikan bahwa hubungan bilateral antara Indonesia dan Prancis telah terjalin selama 75 tahun dan mengalami perkembangan yang signifikan dalam 10 tahun terakhir. Presiden Macron menyebut kunjungannya sebagai momentum untuk mempererat kerja sama antara Indonesia dan Prancis di berbagai bidang, mulai dari ekonomi hingga keamanan.
"Ini merupakan satu peluang luar biasa untuk memberi marka baru dalam kemitraan strategis yang baru saja diingatkan oleh Bapak Presiden dengan adanya sejumlah keyakinan dengan kerjasama di bidang ekonomi, teknologi, dan keamanan," ucap Presiden Macron.
"Dan juga komitmen Bapak pribadi dalam hubungan bilateral antara kedua negara ini. Sudah 8 tahun Prancis memiliki strategi Indo-Pasifik yang merupakan jalan tengah dalam kawasan ini," lanjut Presiden Macron.
Di sisi lain, Presiden Macron mengungkapkan bahwa pelatihan militer bersama antara Indonesia dan Prancis mengalami kemajuan yang positif.
"Dengan adanya juga career strike group dan kedekatan antara kita. Baik di bidang pertahanan energi, transisi energi, transportasi mineral kritis, dan saya ingin mengedepankan aspek budaya," tuturnya.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menyatakan bahwa Indonesia dan Prancis tetap terhubung, meskipun kedua ibu kota negara terpisah sejauh 12.000 kilometer. Menurutnya, banyak pelancong, pengusaha, hingga peneliti Prancis yang mengagumi Indonesia.
"12.000 kilometer memisahkan kedua ibu kota metropolitan kita, meskipun demikian, kita tetap terhubung oleh angin sejarah dan napas takdir bersama kita. Buktinya, selama dua abad, para pelancong dan seniman, pengusaha dan peneliti tidak pernah berhenti mengagumi negara Anda," kata Presiden Macron seperti yang disaksikan di Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (29/5/2025).
Ia mencontohkan fotografer asal Prancis, Henri Cartier-Bresson, yang mengabadikan keindahan tarian Bali melalui lensanya. Presiden Macron menyebut bahwa para perantara budaya telah meletakkan dasar bagi hubungan yang erat antara Indonesia dan Prancis.
"Sama halnya dengan arus pekerja dan pelajar, Insinyur dan keluarga, dari Prancis dan seberang-lautan, yang telah tinggal di sini dan bekerja untuk mendekatkan kedua bangsa," ujarnya.
Presiden Macron juga mengutip salah satu peribahasa Indonesia yang berbunyi, ‘Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit’. Ia mengibaratkan pepatah ini dengan hubungan persahabatan antara Indonesia dan Prancis.
"Seperti kata pepatah Indonesia, ‘sedikit demi sedikit, Seiring berjalannya waktu, akan menjadi bukit. Dan sedikit demi sedikit dari tahun demi tahun persahabatan kita telah tumbuh menjadi semakin tinggi," tutur Presiden Macron.
Presiden Macron mengaku merasa terhormat atas sambutan dan keramahtamahan yang diberikan oleh Prabowo. Ia meyakini bahwa kedekatan antara Indonesia dan Prancis bukanlah suatu kebetulan.
"Sungguh suatu kehormatan yang luar biasa disambut oleh Bapak, dengan keramahtamahan yang langsung menyentuh hati kami, serta negara kami, yang Bapak hormati melalui kami. Kedekatan yang saya rasakan di antara kita malam ini bukanlah suatu kebetulan," ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Macron mengundang Prabowo untuk hadir sebagai tamu kehormatan dalam perayaan Bastille Day atau Hari Nasional Prancis pada tanggal 14 Juli 2025. Macron berharap Indonesia dapat mengirimkan kontingen tentara untuk berpartisipasi dalam parade.
"Maka dari itu, itu adalah suatu hal yang jelas, Bapak ingin menjadi tamu kehormatan untuk tanggal 14 Juli mendatang ini, agar dapat turut serta dalam pawai yang akan dilaksanakan begitu banyak hal yang masih akan dijalankan," ucap Presiden Macron.