Danantara Incar Saham GoTo? Ekonom Ungkap Dampak Positif!

Admin

20/06/2025

2
Min Read

On This Post

Investasi oleh Danantara dipandang sebagai sebuah mekanisme krusial dalam menjaga kepemilikan nasional atas entitas yang lahir dari penggabungan dua perusahaan teknologi raksasa tersebut.

Wijayanto Samirin, seorang ekonom senior dari Universitas Paramadina, berpendapat bahwa langkah yang dipertimbangkan oleh Danantara ini sangat mungkin mendapatkan dukungan penuh dari Presiden Prabowo Subianto.

Pertimbangan ini didasarkan pada perhatian besar yang ditunjukkan oleh Presiden terhadap perkembangan ekonomi kerakyatan serta kepentingan nasional secara menyeluruh.

“Mengingat kepedulian mendalam Presiden terhadap ekonomi kerakyatan dan kepentingan nasional, sangat mungkin Presiden akan memberikan dukungan terhadap rencana strategis ini,” ujar Wijayanto dalam keterangannya pada hari Senin, 9 Juni 2025.

“Coba bayangkan, saat ini ekosistem GoTo-Grab melibatkan kurang lebih 4 juta mitra pengemudi dan mitra kurir, serta ekosistem yang menaungi jutaan UMKM dan puluhan juta pelanggan,” lanjutnya.

Menurut pandangannya, eksistensi ekosistem GoTo secara langsung mempengaruhi kehidupan banyak orang, mulai dari para pengemudi, pelaku usaha kecil dan menengah, hingga sistem pembayaran yang digunakan sehari-hari.

“Ekosistem ini secara efektif menghubungkan puluhan juta pelaku ekonomi, mulai dari ojek, taksi, kurir, hingga sistem pembayaran, dengan potensi pengembangan yang sangat besar di masa depan untuk berbagai sub-sektor ekonomi lainnya,” jelas Wijayanto.

Pemerintah, menurut Wijayanto, memiliki kepentingan strategis untuk memastikan bahwa ekosistem ini memberikan kesejahteraan bagi semua pihak yang terlibat di dalamnya.

Apabila tujuan utama adalah mendorong ekonomi kerakyatan yang inklusif, maka memiliki pengaruh signifikan atas ekosistem ini menjadi sangat krusial.

“Dalam konteks ini, keterlibatan pemerintah melalui Danantara sebagai pemegang saham merupakan langkah paling praktis untuk memastikan bahwa kepentingan pemerintah dan rakyat dapat terakomodasi dengan baik,” tegas Wijayanto.

Dilansir dari Bloomberg, Danantara dikabarkan telah memulai diskusi awal dengan pihak GoTo untuk menjajaki kemungkinan mengakuisisi saham minoritas, apabila GoTo dan Grab pada akhirnya memutuskan untuk bergabung.

Menurut sumber-sumber Liputanku yang mengetahui detail diskusi tersebut, rencana investasi yang digagas oleh Danantara diharapkan dapat meredakan kekhawatiran yang mungkin muncul di kalangan pemerintah Indonesia terkait dampak dari merger antara GoTo dan Grab.

Sebab, melalui langkah ini, pemerintah Indonesia berpotensi memiliki sebagian saham dari perusahaan teknologi terbesar di Asia.

Namun demikian, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari pihak Danantara terkait kabar mengenai penjajakan investasi tersebut.