Shalat Ied Agung Sedayu di PIK2: Semangat Kurban

Admin

18/06/2025

4
Min Read

TANGERANG, Liputanku – Suasana pagi itu terasa begitu khusyuk, bahkan sebelum fajar menyingsing, lantunan takbir dari pengeras suara sudah menggema.

Tepatnya sekitar pukul 05.30 WIB, ketika udara masih terasa segar, ribuan jemaah mulai berdatangan ke Menara Syariah, Pantai Indah Kapuk 2 (PIK2), Tangerang, Banten, pada Jumat (6/6/2025).

Langkah demi langkah, para lansia, orang dewasa, hingga anak-anak, berjalan dengan tertib menuju area utama untuk melaksanakan Shalat Idul Adha 1446 Hijriah. Beberapa terlihat membawa sajadah pribadi, sementara yang lain menggandeng anggota keluarga tercinta.

Saf shalat pun dengan cepat terisi penuh, mencapai kapasitas maksimal yang disediakan, yaitu 3.000 orang.

Menurut pantauan Liputanku, jemaah yang hadir berasal dari berbagai kalangan, termasuk warga sekitar kawasan PIK1 dan PIK2, serta karyawan yang bekerja di area tersebut.

Perlu diketahui, pelaksanaan Shalat Idul Adha ini merupakan inisiatif pertama dari Agung Sedayu Group (ASG) di Menara Syariah yang diperuntukkan bagi masyarakat umum dan para pekerja di kawasan PIK2.

Liputanku/Yakob Arfin T Sasongko Direktur Utama Agung Sedayu Group, Letjen TNI (Mar) (Purn) Nono Sampono, memberikan keterangan kepada rekan-rekan media sebelum pelaksanaan Shalat Idul Adha di Menara Syariah PIK2. Beliau menekankan betapa pentingnya nilai keteladanan, keikhlasan, serta kepedulian sosial dalam momen kurban ini.

Direktur Utama Agung Sedayu Group, Letnan Jenderal TNI (Mar) (Purn) Nono Sampono, menyatakan bahwa kegiatan ini adalah wujud nyata komitmen perusahaan dalam memperkuat nilai-nilai sosial dan spiritual di lingkungan PIK.

“Shalat Ied Idul Adha ini adalah yang pertama kali diadakan oleh Agung Sedayu Group bagi masyarakat sekitar dan para pekerja di kawasan ini. Mengingat keterbatasan tempat, kami membatasi jumlah jemaah yang dapat mengikuti Shalat Ied menjadi 3.000 orang,” jelas Nono kepada Liputanku, Jumat.

Nono menambahkan, pihaknya memiliki rencana untuk meningkatkan daya tampung atau kapasitas jemaah pada pelaksanaan Shalat Ied di tahun-tahun mendatang.

“Insya Allah, di masa depan, kami akan menyelenggarakan Shalat Ied dengan kapasitas jemaah yang lebih besar,” ujarnya penuh harap.

Ratusan Hewan Kurban untuk Masyarakat Luas

Sebagai bagian dari rangkaian perayaan Idul Adha tahun ini, Agung Sedayu Group telah menyiapkan 181 hewan kurban, yang terdiri dari 139 ekor kambing dan 33 ekor sapi. Selain itu, terdapat juga 7 ekor kambing dan 2 ekor sapi yang merupakan kurban dari para jemaah melalui Masjid Al-Khairiyah Menara Syariah PIK2.

Liputanku/Yakob Arfin T Sasongko Penyerahan simbolis hewan kurban dilakukan oleh Head of Estate Management PIK, Eka Agus, kepada Ketua Dewan Kemakmuran Masjid Al-Khairiyah PIK2, Denny Hardiansyah.

“Sebagian hewan kurban dipotong di lokasi ini (area Menara Syariah PIK2) untuk kemudian dibagikan kepada masyarakat sekitar. Sisanya didistribusikan kepada penerima yang membutuhkan di wilayah Jakarta dan Banten,” ungkap Nono.

Ketua Dewan Kemakmuran Masjid Al-Khairiyah PIK2, Denny Hardiansyah, menjelaskan lebih lanjut bahwa penyaluran daging kurban dilakukan dengan koordinasi yang baik bersama tim community development dari masing-masing proyek.

“Daging kurban ini akan disalurkan kepada warga di sekitar Agung Sedayu Group serta proyek-proyek yang berada di Jakarta dan Banten. Kami telah menyiapkan truk untuk pengiriman, dan penyembelihan akan dilakukan langsung di setiap lokasi proyek,” terang Denny.

Liputanku/Yakob Arfin T Sasongko Perwakilan dari Agung Sedayu Group dan Menara Syariah PIK2 berfoto bersama di area kurban. Perayaan Idul Adha tahun ini semakin bermakna dengan penyaluran ratusan hewan kurban ke berbagai wilayah di Jakarta dan Banten.

Meneladani Nilai-Nilai Luhur Idul Adha

Pelaksanaan Shalat Idul Adha perdana di Menara Syariah PIK2 bukan hanya sekadar momentum spiritual, melainkan juga simbol dari semangat kolaborasi yang erat antara pengembang dan komunitas lokal.

Esensi Idul Adha tidak hanya terletak pada ibadah semata, tetapi juga pada penguatan relasi sosial dan solidaritas kemanusiaan yang mendalam.

Khatib Shalat Idul Adha kali ini, KH Abud Hurairah Abd Salam, dalam khutbahnya mengingatkan para jemaah tentang makna hakiki dari Idul Adha, yaitu meneladani keikhlasan dan ketaatan Nabi Ibrahim AS, serta kasih sayang Nabi Muhammad SAW.

“Idul Adha pada dasarnya adalah mencontoh teladan mulia Nabi Ibrahim yang dengan taat menjalankan perintah Allah untuk menyembelih putranya,” tutur KH Abu Hurairah.

Liputanku/Yakob Arfin T Sasongko Petugas melakukan pemeriksaan kondisi sapi dan kambing di area kandang kurban Menara Syariah PIK2. Pada perayaan Idul Adha 1446 H ini, terdapat total 181 hewan kurban yang diperuntukkan bagi masyarakat di sekitar kawasan PIK dan wilayah lainnya di Jakarta dan Banten.

Menurutnya, inti dari pengorbanan bukanlah tentang besar atau kecilnya nilai materi yang diberikan, melainkan tentang keikhlasan dan niat tulus untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Beliau juga menekankan betapa pentingnya nilai kepedulian sosial yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.

“Setiap kali tiba Idul Adha, Nabi Muhammad selalu membeli dua ekor kambing. Satu ekor disembelih untuk beliau dan keluarganya, sementara yang lainnya dipersembahkan untuk umat yang kurang mampu,” jelasnya.

Nilai-nilai luhur ini, lanjut KH Abu Hurairah, dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari melalui tindakan nyata untuk membantu fakir miskin, kaum marjinal, penyandang disabilitas, serta mereka yang terpinggirkan dari sistem sosial.

“Karena mereka adalah bagian tak terpisahkan dari tatanan masyarakat di bangsa ini. Oleh karena itu, kita harus hadir sebagai umat yang tidak hanya beriman, tetapi juga memiliki kepedulian yang tinggi,” pungkasnya.