Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko IPK), mengumumkan rencana penawaran sejumlah proyek infrastruktur jalan tol. Menurutnya, inisiatif ini selaras dengan prioritas nasional, komitmen iklim, serta tujuan pembangunan yang berorientasi pada kepentingan masyarakat.
"Indonesia membuka pintunya bagi investasi. Namun, kami menekankan bahwa setiap investasi harus sejalan dengan prioritas nasional, komitmen iklim, dan tujuan pembangunan yang mengutamakan kesejahteraan rakyat," tegasnya dalam keterangan resmi pada hari Rabu, 11 Juni 2025.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam sambutannya pada acara pembukaan International Conference on Infrastructure (ICI) 2025, yang berlangsung di Jakarta Convention Center, Jakarta. Terdapat tiga proyek jalan tol yang akan ditawarkan, dengan nilai investasi mencapai Rp 87,74 triliun.
Rincian ketiga proyek tersebut meliputi Tol Gilimanuk-Mengwi senilai Rp 25,4 triliun, Tol Pejagan-Cilacap senilai Rp 27,59 triliun, dan Tol Sentul Selatan-Karawang dengan nilai investasi sebesar Rp 34,75 triliun.
Tol Gilimanuk-Mengwi termasuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) pada era pemerintahan Presiden RI ke-7, Joko Widodo, melalui regulasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Jalan tol ini akan menjadi bagian integral dari jaringan jalan nasional di Bali, menghubungkan dengan Pelabuhan Gilimanuk.
Dengan total panjang mencapai 96,84 kilometer (km), jalan tol ini dirancang untuk dilalui dengan kecepatan 80 km/jam. Skema kerja sama yang ditawarkan adalah Design Build Operate Transfer (DBFOMT), dengan masa konsesi selama 50 tahun.
Pada tahap awal pembangunan, fokus akan diberikan pada Segmen Pekutatan-Soka-Mengwi. Pengembangan selanjutnya akan dibahas secara mendalam, dengan pembaruan Final Business Case and Readiness Criteria 2024.
Selanjutnya, Tol Pejagan-Cilacap akan berperan penting dalam menghubungkan wilayah barat Jawa Tengah dari utara ke selatan. Hal ini akan memperkuat konektivitas Jaringan Jalan Pulau Jawa utara-selatan. Jalan tol ini terletak di Provinsi Jawa Tengah, melintasi empat kabupaten, yaitu Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes, Kabupaten Banyumas, dan Kabupaten Cilacap.
Jalan tol ini merupakan bagian dari pengembangan Jaringan Transportasi di Bregas Area (Brebes, Tegal, dan Slawi) serta Area Barlingmascakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Kebumen). Memiliki panjang 95,39 km, proyek ini menawarkan masa konsesi selama 50 tahun.
Terakhir, Tol Sentul Selatan-Karawang Barat memiliki total panjang ruas mencapai 60,36 kilometer. Jalan tol ini adalah bagian dari Jaringan JORR 3, dimulai dari Karawang Barat dan berakhir di Sentul Selatan.
Selain itu, jalan tol ini juga akan terhubung dengan Jalan Tol Bogor Ring Road, Jalan Tol Jakarta-Cikampek Selatan, serta Jalan Tol Jakarta-Cikampek Barat yang sudah beroperasi.
Selain proyek jalan tol, AHY juga berencana menawarkan proyek-proyek lain yang sejalan dengan lima prioritas Presiden Prabowo Subianto. Pertama, infrastruktur untuk ketahanan pangan dan air. Kedua, infrastruktur energi bersih.
Ketiga, konektivitas yang lancar dan merata melalui pembangunan koridor transportasi terpadu, rel kereta api, jalan raya, pelabuhan, dan bandara, khususnya di wilayah yang kurang terlayani seperti Papua, Maluku, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Sulawesi.
Keempat, kota yang layak huni dan tangguh. Kelima, transmigrasi yang mendukung masyarakat perbatasan dan keseimbangan regional. Kelima aspek ini berada dalam koordinasi Kemenko IPK.
Dalam kesempatan terpisah, AHY juga menyinggung rencananya untuk menawarkan berbagai proyek selama ICI 2025. Beberapa di antaranya adalah Tanggul Laut Raksasa atau Giant Sea Wall (GSW) hingga Kereta Cepat.
"Selain Giant Sea Wall, ada beberapa proyek lain yang akan mendapatkan perhatian khusus. Kita juga membahas konektivitas, termasuk pengembangan Kereta Cepat, yang saat ini sudah beroperasi Jakarta-Bandung, serta kelanjutannya. Ini juga menjadi salah satu fokus penawaran kami," ujar AHY dalam Konferensi Pers terkait ICI 2025, di Kantor Kemenko IPK, Jakarta, Selasa (27/5).
Selain itu, pemerintah juga akan menawarkan sejumlah proyek di sektor perumahan, baik area residential vertikal maupun perumahan di pedesaan. AHY menambahkan bahwa proyek Transit Development Oriented (TOD) juga termasuk dalam daftar penawaran.