Airlangga di OECD: RI Lanjut Aksesi, Serahkan Initial Memorandum

Admin

11/06/2025

3
Min Read

On This Post

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Bapak Airlangga Hartarto, menghadiri serangkaian acara Ministerial Council Meeting (MCM) Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) tahun 2025. Kegiatan penting ini berlangsung di Paris, Prancis, pada tanggal 3 hingga 4 Juni 2025.

Menko Airlangga, yang didampingi oleh Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kemenko Perekonomian, Bapak Edi Prio Pambudi, serta Duta Besar RI untuk Prancis merangkap Andora, Monaco, dan UNESCO, Bapak Mohamad Oemar, mendapatkan sambutan hangat dari Advisor, South and Southeast Asia Division (SSEAD) of OECD Global Relations and Cooperation Directorate (GRCD) di Château de la Muette, Kantor OECD, pada Selasa pagi waktu setempat.

MCM OECD 2025, yang diketuai oleh Kosta Rika, mengusung tema sentral 'Leading the Way Towards Resilient, Inclusive, and Sustainable Prosperity Through Rules-Based Trade, Investment and Innovation'.

Sebagai informasi, Kosta Rika adalah negara anggota ke-38 OECD yang baru saja bergabung pada tahun 2021. Negara ini duduk sebagai wakil ketua bersama dengan Australia, Kanada, dan Lithuania.

Melalui tema yang strategis ini, para peserta MCM OECD 2025 diajak untuk berdiskusi mengenai isu-isu global terkini, dengan fokus utama pada upaya membangun ketahanan, inklusivitas, dan keberlanjutan. OECD sendiri secara aktif berupaya memperkuat pasar terbuka dan sistem perdagangan internasional yang berbasis pada aturan.

Selain itu, OECD turut mendorong pemanfaatan ekonomi digital sebagai pendorong pertumbuhan demi kesejahteraan bersama, serta berupaya membangun pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif melalui kebijakan-kebijakan yang inovatif.

"Pertemuan tingkat tinggi ini menjadi platform dialog yang krusial bagi para menteri untuk merumuskan langkah-langkah ke depan. Platform ini menjadi semakin esensial di tengah dinamika ekonomi global saat ini, khususnya dalam upaya memulihkan kepastian perdagangan dan investasi. Forum ini akan menjadi kesempatan berharga bagi para pembuat kebijakan untuk berdiskusi secara bilateral maupun multilateral secara terbuka dalam mengatasi tantangan-tantangan bersama, berlandaskan pada sistem yang berbasis peraturan," demikian pernyataan Sekretaris Jenderal OECD, Bapak Mathias Cormann, dalam keterangan tertulis yang dirilis pada Selasa (3/6/2025).

Pada kesempatan yang sama, Sekjen Cormann juga mengumumkan submisi Initial Memorandum (IM) dari Indonesia.

"Saat ini, OECD memiliki delapan negara aksesi. Indonesia akan menyampaikan Initial Memorandum pada kesempatan penting ini, yang menandai sebuah langkah signifikan dalam proses aksesi," tegas Cormann.

Selain Sekjen Cormann, Menteri Perdagangan dan Pariwisata Senator Don Farrel, yang mewakili Australia sebagai Wakil Ketua pada MCM OECD 2025, turut menyampaikan apresiasi atas keberhasilan Indonesia dalam menyampaikan IM pada pertemuan tersebut.

"Kami mengucapkan selamat kepada Indonesia atas pencapaian penting ini," ungkap Senator Farrel dalam sambutannya.

Sesi pembuka juga ditandai dengan serah terima keketuaan bersama OECD Southeast Asia Regional Programme dari Australia dan Vietnam kepada Kanada dan Filipina. Lebih lanjut, untuk kawasan Amerika Latin, OECD juga meluncurkan OECD Strategic Framework for Latin America and the Caribbean Region.

MCM OECD 2025 diselenggarakan selama 2 hari, dengan agenda utama mencakup 6 Sesi Utama yang dirancang untuk mendiskusikan agenda-agenda kerja sama ekonomi dan pembangunan global, sejalan dengan tema besar yang telah ditetapkan.

Bagi Pemerintah Indonesia, MCM OECD 2025 akan dimanfaatkan secara optimal untuk menyerahkan secara resmi Dokumen Initial Memorandum (IM). Dokumen ini merupakan hasil dari proses penilaian mandiri yang komprehensif, yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia terhadap regulasi, kebijakan, dan praktik terbaik yang dimiliki Indonesia, dibandingkan dengan instrumen-instrumen yang berlaku di OECD.