Lantas, apakah para penderita kolesterol tinggi masih diperbolehkan menikmati hidangan daging kurban? Jawabannya adalah: tentu saja boleh, asalkan mereka memahami batasan-batasannya.
Berikut adalah empat saran penting dari Chairman Junior Doctors Network (JDN) Indonesia, dr. Andi Khomeini Takdir Haruni, SpPD(K), yang bertujuan agar para penderita kolesterol tetap aman saat menyantap hidangan daging kurban.
Cara Aman Menikmati Daging Kurban Bagi Penderita Kolesterol
1. Jauhi Jeroan dan Bagian yang Berlemak
Sebaiknya hindari beberapa bagian daging tertentu, seperti jeroan, kikil, dan potongan daging yang kaya akan lemak.
Menurut penjelasan dr. Andi, konsumsi jeroan dapat memperburuk kondisi kesehatan individu dengan kadar kolesterol tinggi maupun asam urat yang tidak terkontrol.
“Jika seseorang sudah memiliki riwayat kolesterol tinggi, hiperurisemia, atau kadar asam urat yang tinggi, sangat disarankan untuk menghindari konsumsi jeroan dan bagian daging yang berlemak,” tegas dr. Andi saat diwawancarai oleh MasterV pada hari Selasa, 3 Juni 2025.
2. Utamakan Metode Memasak yang Lebih Sehat
Perlu diingat bahwa cara pengolahan daging turut berperan dalam menentukan kadar lemak yang masuk ke dalam tubuh. Oleh karena itu, dr. Andi merekomendasikan metode memasak yang lebih bersahabat bagi kesehatan, seperti merebus atau mengolahnya menjadi sup, dibandingkan dengan menggoreng atau memanggang dengan penggunaan bumbu pekat yang berlebihan.
“Pada dasarnya, hidangan rebus dan sup adalah pilihan yang lebih baik. Usahakan untuk mengurangi penggunaan minyak, garam, dan micin,” jelasnya.
Pilihan masakan yang lebih sehat antara lain adalah sop daging bening, semur tanpa santan, atau soto.
3. Batasi Porsi Makan, Hindari Kalap
Meskipun tidak ada larangan mutlak, para penderita kolesterol tetap perlu membatasi jumlah daging yang mereka konsumsi.
Jumlah asupan protein yang ideal sebenarnya bergantung pada berat badan masing-masing individu, yaitu sekitar 0,8 gram per kilogram berat badan. Jumlah ini tidak hanya diperoleh dari
“Penting untuk mengetahui batasan diri dan mengendalikan diri,” pesan dr. Andi.
Selain memperhatikan jumlah daging yang dikonsumsi, penting juga untuk menghindari makan secara berlebihan. Makanlah dengan perlahan dan berhentilah sebelum merasa terlalu kenyang.
Dalam kesempatan yang berbeda, Ketua DPP Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Bidang Ilmiah, Dr. Marudut Sitompul, MPS, juga memberikan saran berharga bagi para penderita kolesterol tinggi, hipertensi, atau penyakit jantung.
Beliau menyarankan agar mereka memilih bagian daging yang rendah lemak dan membatasi konsumsinya, idealnya tidak melebihi 30–40 gram per hari.
4. Terus Konsumsi Obat dan Konsultasi dengan Dokter
Dokter Andi menekankan bahwa para penderita penyakit kronis, seperti kolesterol tinggi, hipertensi, atau penyakit jantung, tetap harus melanjutkan pengobatan dan mengikuti anjuran dari dokter masing-masing, bahkan di tengah suasana perayaan hari raya.
“Tetap konsumsi obat secara teratur, sesuai dengan anjuran dokter, dan jangan ragu untuk berkonsultasi,” imbaunya.
Dengan menjaga pola makan yang sehat dan mematuhi pengobatan yang telah diresepkan, para penderita kolesterol tetap dapat menikmati hidangan kurban tanpa menghadapi risiko kesehatan yang signifikan.
Menjaga kesehatan tetaplah prioritas utama agar momen suci Idul Adha dapat dinikmati sepenuhnya tanpa adanya gangguan.
Seperti yang telah disampaikan oleh dr. Andi, kendalikan diri, pilihlah bagian daging yang lebih aman, dan olahlah dengan bijak.