AMI Awards 2025: Menbud Soroti Potensi Musik Indonesia

Admin

14/06/2025

3
Min Read

On This Post

Ajang Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards kembali hadir tahun ini. Kolaborasi antara AMI Awards dan Kementerian Kebudayaan memasuki tahun ketiga pelaksanaannya.

Fadli Zon, Menteri Kebudayaan, menekankan bahwa AMI Awards telah menjadi representasi dinamis serta semangat zaman dalam industri musik Indonesia.

"Dalam tiga dekade terakhir, kita telah menyaksikan transformasi signifikan dalam lanskap musik Tanah Air, mulai dari era kaset dan CD, menuju era digital, serta dominasi platform media sosial. Namun, satu hal yang tetap konstan adalah kekuatan musik sebagai bahasa universal, yang menyatukan kita dalam keberagaman, mengekspresikan diri, dan memperkuat identitas kita sebagai sebuah bangsa," ungkap Fadli dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (5/6/2025).

Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers yang diadakan di Gedung A Kementerian Kebudayaan, Kamis (5/6/2025).

Selama hampir tiga dekade, AMI Awards telah mencatat peningkatan yang cukup berarti. Hingga tahun 2024, tercatat sebanyak 5.049 lagu telah didaftarkan dalam ajang Anugerah Musik Indonesia. Peningkatan ini membuktikan semakin terbukanya ruang ekspresi bagi berbagai genre, kelompok, dan identitas budaya.

Berkaitan dengan ekosistem musik Tanah Air yang terus berkembang, Fadli menyoroti potensi musik sebagai salah satu instrumen penting dalam _soft power_ Indonesia.

"AMI, yang telah berlangsung selama 28 tahun, adalah versi Indonesia dari Grammy Awards. AMI telah memicu apresiasi serta menjadi stimulus bagi para musisi Indonesia dengan mewadahi berbagai genre musik," kata Fadli.

Dalam kesempatan tersebut, Fadli juga menekankan pentingnya wadah bagi musik tradisi dan _musical play_. Beliau juga menyinggung keroncong dan dangdut yang sangat digemari dan dinikmati oleh audiens internasional.

Tidak hanya itu, Fadli kembali menegaskan pentingnya musik khas Indonesia untuk mendapatkan perhatian yang lebih besar, didukung dengan ketersediaan tempat pertunjukan yang semakin memadai.

Ke depannya, Kementerian Kebudayaan akan terus berupaya memperkuat ekosistem musik nasional sebagai _binding power_, atau kekuatan yang mempersatukan bangsa. Hal ini dikarenakan kontribusi para musisi nasional melalui karya dan kreasi mereka memiliki dampak yang signifikan dalam memperkuat ekosistem musik Tanah Air.

Diharapkan, penyelenggaraan AMI Award dapat semakin memperluas akses masyarakat terhadap produksi dan distribusi musik, baik melalui platform digital maupun media sosial.

Sementara itu, Ketua Umum Yayasan AMI, Candra Darusman, mengumumkan adanya dua kategori baru dalam penyelenggaraan AMI Awards 2025, yaitu musik kontemporer dan _vocal director_.

Kehadiran dua kategori baru ini didasari oleh pentingnya meningkatkan perhatian terhadap pertumbuhan musik kontemporer Tanah Air dan peran para guru serta pelatih vokal yang selama ini belum banyak terekspos.

"Dengan adanya dua kategori tambahan ini, kami berharap dapat meningkatkan perhatian kita terhadap perkembangan musik kontemporer. Melalui kerja sama yang baik dengan Kementerian Kebudayaan, kami berharap dapat menghasilkan hasil serta jumlah pendaftar yang eksponensial," jelas Candra.

Di sisi lain, tim sidang kategorisasi AMI, Syaharani, menyampaikan bahwa kehadiran AMI memicu kreativitas para musisi untuk berkarya lebih giat dan menghasilkan mutu musik yang merepresentasikan wajah Indonesia, baik di dalam negeri maupun di kancah internasional.

Menurutnya, kolaborasi sinergis yang terjalin baik bersama Kementerian Kebudayaan ini berdampak positif pada perkembangan musik Indonesia yang berkelanjutan.

Sebagai informasi tambahan, pendaftaran lagu untuk AMI 2025 telah dibuka sejak tanggal 27 Mei hingga 5 Juli 2025, dengan periode rilis lagu antara 1 Juli 2024 hingga 30 Juni 2025. Pendaftaran dapat dilakukan melalui manage.ami-awards.com/label . Perlu diketahui bahwa pendaftaran secara daring merupakan proses pengajuan lagu yang selanjutnya akan memasuki tahap kategorisasi.

Dalam konferensi pers ini, Fadli turut didampingi oleh Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha Djumaryo, serta turut hadir Inspektur Jenderal Kementerian Kebudayaan, Fryda Lucyana; Direktur Jenderal Diplomasi, Promosi, dan Kerja Sama Kebudayaan, Endah T.D. Retnoastuti; Direktur Film, Musik, dan Seni, Syaifullah Agam.

Turut hadir pula Direktur Bina Sumber Daya Manusia, Lembaga, dan Pranata Kebudayaan, Irini Dewi Wanti; Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Informasi Publik, Ibnu Hamad; Staf Khusus Menteri bidang Diplomasi Budaya dan Hubungan Internasional, Nissa Rengganis; serta jajaran pengurus AMI dan Kementerian Kebudayaan.