Kisah Sukses Amir: Raup 2M dari Jualan Sapi Kurban!

Admin

21/06/2025

3
Min Read

On This Post

TANGERANG, MasterV – Selama setahun penuh, Amir dengan telaten dan penuh kasih sayang merawat puluhan sapi kurban. Setiap pagi, dengan tangannya yang sudah berumur, ia memberikan pakan berkualitas terbaik. Ia sangat memahami bahwa hewan-hewan ini bukan sekadar ternak biasa, melainkan amanah ibadah yang akan diserahkan saat Hari Raya Idul Adha.

Tempat penjualannya di Jalan Maulana Hasanudin, Poris, Kota Tangerang, lambat laun mulai ramai dikunjungi, meskipun suasana pasar kurban tahun ini tidak seramai tahun-tahun sebelumnya.

Para pedagang lainnya mengeluh tentang penjualan yang lesu, omzet yang stagnan, dan banyaknya pembeli yang menawar dengan harga yang tidak sesuai. Namun, hal ini tidak berlaku bagi Amir.

"Alhamdulillah, tahun ini total penjualan hewan kurban saya mencapai lebih dari Rp 2 miliar," ujar Amir pada hari Jumat (6/6/2025), seperti dikutip oleh TribunTangerang.com.

"Harga per ekor sapi berkisar antara Rp 16 juta hingga Rp 30 juta, meskipun harga tersebut sudah turun sekitar 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya."

Pada tahun ini, Amir berhasil menjual sebanyak 84 ekor sapi. Angka ini memang mengalami penurunan dibandingkan biasanya, di mana ia mampu menjual hingga 120 ekor sapi.

Namun, di saat para pedagang lain hanya fokus menghitung kerugian, Amir tetap mampu menutup musim ini dengan senyuman lebar.

Lantas, apa sebenarnya rahasia keberhasilannya?

Bukan strategi promosi yang rumit, lokasi yang sangat strategis, ataupun spanduk yang menarik perhatian. Amir hanya berpegang teguh pada satu prinsip utama, yaitu kepercayaan.

"Selama saya berjualan sapi kurban, saya selalu mengutamakan kualitas yang terbaik. Sapi ini adalah hewan kurban, dan alhamdulillah, hingga saat ini tidak ada pelanggan yang merasa kecewa," ungkapnya.

Kepercayaan ini terus berkembang. Bahkan, sebagian pelanggannya tidak pernah melihat sapi secara langsung.

Mereka hanya melakukan pemesanan melalui telepon, dan Amir langsung mengirimkannya. Tidak ada keraguan atau negosiasi yang berlarut-larut.

"Saya memiliki pelanggan dari Limbangan, Garut. Mereka memesan melalui telepon dan langsung meminta sapi jumbo dengan berat 530 kg," katanya.

Sapi-sapi milik Amir didatangkan langsung dari Bima, Nusa Tenggara Barat. Beratnya bervariasi, mulai dari 200 kg hingga 600 kg.

Sapi dengan bobot sekitar 350 kg menjadi yang paling diminati. Jenis ini menjadi favorit para DKM masjid, yang saat ini menjadi penyelamat utama omzet Amir di saat pembeli perorangan mulai berkurang.

"Biasanya, pembeli individu sangat banyak. Namun, saat ini saya sangat terbantu oleh pelanggan dari DKM masjid atau musala," tuturnya.

Meskipun omzet mengalami penurunan, Amir tetap menjual langsung tanpa melalui perantara dan tidak melakukan permainan harga. Harga yang ditawarkan tetap terjangkau, dan ia tetap menjadi tangan pertama.

"Sebelum hari H, seluruh sapi di sini sudah habis terjual. Harganya murah dan tanpa perantara," katanya.

Perayaan Idul Adha kali ini memang tidak semeriah tahun-tahun sebelumnya. Namun, bagi Amir, hari raya ini tetap menjadi sumber keberkahan.

Di tengah lantunan takbir dan aroma rumput kering, ia membuktikan bahwa kejujuran, konsistensi, dan kecintaan pada profesi mampu membuat dagangannya tetap laris manis, bahkan di tengah gejolak ekonomi.