Laba GMFI (Anak Garuda) Ditahan: Rugi Akumulasi Jadi Alasan

Admin

15/06/2025

3
Min Read

On This Post

PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI), sebagai anak usaha Garuda Indonesia, telah memutuskan untuk menetapkan seluruh laba bersih tahun buku 2024, senilai US$ 26,9 juta atau setara dengan Rp 438,06 miliar (dengan asumsi kurs Rp 16.284), sebagai laba ditahan. Tujuan dari langkah ini adalah untuk mengurangi akumulasi rugi yang dialami perseroan. Keputusan penting ini telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada hari Kamis, 5 Juni 2025.

Dasar pengambilan keputusan strategis ini adalah Undang-Undang Perusahaan Terbuka (UUPT), yang secara jelas menyatakan bahwa pembagian dividen hanya dapat dilakukan apabila perusahaan memiliki saldo laba yang positif. Perlu diketahui, saat ini GMFI masih membukukan saldo laba yang negatif.

"Mengingat saldo laba GMF saat ini masih berada dalam posisi negatif, maka kami tidak dapat melakukan pembagian dividen," tegas Direktur Utama GMF Aero Asia, Andi Fahrurrozi, dalam konferensi pers virtual yang diadakan pada hari Kamis, 5 Juni 2025.

Andi Fahrurrozi menjelaskan lebih lanjut bahwa GMFI berhasil mencatatkan pendapatan usaha sebesar US$ 421,22 juta sepanjang tahun 2024. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai US$ 373,2 juta. Menurutnya, kinerja keuangan yang positif ini mencerminkan perbaikan yang berkelanjutan seiring dengan pemulihan industri penerbangan secara global dan meredanya disrupsi rantai pasok. Kinerja tersebut didukung oleh efisiensi biaya yang optimal, peningkatan produktivitas layanan yang signifikan, serta penguatan segmen airframe sebagai kontributor utama pendapatan. Margin laba operasi (Operating profit margin) dan EBITDA juga tercatat positif, yang menandakan penguatan yang berkelanjutan dalam aspek operasional dan profitabilitas perusahaan.

"Tahun 2024 menjadi momen penting untuk validasi arah baru yang ditempuh oleh GMFI. Di tengah berbagai tantangan, termasuk rantai pasok yang kompleks dan kompetisi yang ketat, kami tetap mampu mencatatkan pertumbuhan laba dan pendapatan yang signifikan. Ini adalah buah dari kerja keras kolektif dan penerapan strategi yang tepat sasaran," jelasnya dengan optimis.

Lebih lanjut, Andi Fahrurrozi mengungkapkan bahwa portofolio pelanggan GMFI terus mengalami peningkatan. Kontribusi pendapatan dari segmen non-afiliasi mencapai US$ 102,5 juta, yang setara dengan 24,3% dari total pendapatan perusahaan.

Selama tahun 2024, GMFI juga mencatatkan pertumbuhan yang menggembirakan di sektor perawatan pesawat komersial. Perseroan berhasil menyelesaikan lebih dari 190 proyek narrow body base maintenance, yang menunjukkan konsistensi yang kuat dalam skala operasional.

Hingga bulan April 2025, GMFI telah mencatatkan pendapatan usaha sebesar US$ 125,86 juta, yang mencapai 95% dari target yang telah ditetapkan. Selain itu, EBITDA tercatat sebesar US$ 19,82 juta dan laba bersih mencapai US$ 4,61 juta. Untuk ke depannya, GMFI menargetkan pendapatan tahunan sebesar US$ 416,9 juta dengan estimasi laba bersih mencapai US$ 27,1 juta. "Dengan fondasi keuangan dan operasional yang semakin kokoh, GMFI siap untuk melanjutkan perannya sebagai mitra strategis bagi industri aviasi dan sektor-sektor lainnya, sambil terus berupaya menciptakan nilai tambah yang signifikan bagi pelanggan, pemegang saham, dan seluruh pemangku kepentingan," pungkasnya.