Pihak kepolisian berhasil mengungkap bahwa Andreas sempat berupaya melarikan diri ke Batam bersama istri dan anaknya usai melakukan pembunuhan terhadap Alex Lius Setiawan (64), pemilik toko sembako di Pondok Gede, Kota Bekasi. Kepada sang istri, Andreas berdalih bahwa uang tersebut didapatkan dari membobol sebuah ruko.
"Apakah benar keluarganya mengetahui bahwa uang tersebut adalah hasil perampokan? Berdasarkan keterangan dari Tersangka, ia menyampaikan kepada keluarganya bahwa uang itu berasal dari aksi membobol toko. Jadi, yang disampaikan bukan merampok, melainkan membobol toko," ungkap Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra dalam konferensi pers yang digelar di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, pada hari Selasa (3/6/2025).
Andreas membawa kabur uang senilai Rp 84,6 juta setelah menghabisi nyawa bosnya. Kepada istrinya, Andreas tidak mengakui perbuatan kejinya tersebut.
"Tidak, dia tidak mengaku telah membunuh bosnya, dan tidak memberitahukan hal tersebut kepada keluarganya. Ia hanya menyampaikan bahwa uang tersebut diperoleh dari membobol toko, atau mencuri dari toko," jelasnya.
Selain untuk membiayai penginapan di hotel dan ongkos keberangkatan ke Batam, Wira menjelaskan bahwa Andreas juga sempat menggunakan sebagian uang tersebut untuk membeli ponsel. Bahkan, uang hasil kejahatan itu juga digunakan untuk membayar biaya sekolah adik Andreas.
"Uang sebesar Rp 20 juta yang digunakan pelaku, sebagian dibelikan handphone, yang sudah kami sita. Ada dua unit," terang Wira.
"Kemudian, sebagian uang juga telah diberikan kepada keluarganya untuk keperluan biaya sekolah adiknya," imbuhnya.
Pelaku bernama Andreas, yang ternyata adalah karyawan korban sendiri, berhasil diringkus di sebuah hotel di kawasan Serpong, Tangerang Selatan, pada Minggu (1/6) dini hari. Ia ditangkap saat sedang bersama anak dan istrinya.
Motif di Balik Pembunuhan
Andreas tega membunuh Alex Lius (67), bosnya sendiri, pada Jumat (30/5) malam di toko milik korban yang berlokasi di Pondok Gede, Kota Bekasi. Andreas mengaku nekat membunuh bosnya karena merasa tersinggung dengan ucapan 'kasbon terus'.
"Tersangka mendekati korban dengan maksud untuk meminjam uang. Namun, korban justru membalas dengan kata-kata yang menurut pelaku mungkin kurang pantas," ujar Kombes Wira.
"Yaitu, 'kamu kasbon terus', 'kerja saja malas', 'banyak liburnya, tidak seperti yang lain'. Ucapan-ucapan inilah yang memicu emosi pelaku hingga akhirnya melakukan penganiayaan terhadap korban," sambungnya.
Ucapan tersebut sontak membuat tersangka Andreas menjadi marah besar. Tanpa pikir panjang, ia langsung emosional dan memukul korban ke arah pipi kanan sebanyak dua kali.
"Kemudian, memukul dengan tangan kanan sebanyak dua kali ke arah pipi, dan satu kali ke arah dada dan mata," ungkapnya.
Akibat pukulan tersebut, korban langsung tersungkur. Setelah itu, Andreas mengambil kardus berisi air mineral yang ada di dalam toko tersebut.
"Yang kemudian dilemparkan ke arah korban sebanyak satu kali, mengenai bagian dada," pungkasnya.