JAKARTA, MasterV – Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menegaskan komitmennya bahwa alokasi anggaran pertahanan negara dimanfaatkan secara optimal. Tujuannya adalah untuk menjaga kedaulatan wilayah, khususnya di area yang rentan terhadap konflik seperti Papua.
Pernyataan penting ini disampaikan oleh Kepala Biro Informasi Pertahanan (Infohan) Setjen Kemenhan RI, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang. Penjelasan ini menyusul kunjungan kerja Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, ke Kabupaten Nduga, Papua, pada hari Sabtu, 7 Juni 2025.
Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang mengungkapkan bahwa kunjungan kerja tersebut adalah representasi sinergi yang kuat antara sektor pertahanan dan sektor keuangan negara. Sinergi ini penting dalam menjaga stabilitas nasional, terutama di wilayah strategis seperti Kenyam, yang merupakan ibu kota Kabupaten Nduga.
"Kunjungan tersebut memberikan keyakinan bahwa keuangan negara yang dialokasikan untuk sektor pertahanan digunakan untuk menjaga kedaulatan. Hal ini terlihat dari penempatan prajurit TNI yang bertugas di garis terdepan, seperti di Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua," ungkap Frega kepada MasterV, pada hari Selasa, 10 Juni 2025.
Perlu diketahui, Kenyam dikenal sebagai salah satu wilayah dengan tingkat kerawanan keamanan yang cukup tinggi. Hal ini disebabkan oleh aktivitas kelompok bersenjata yang sering terjadi di wilayah tersebut.
Keberadaan prajurit TNI di area tersebut dipandang memiliki nilai strategis. Tujuannya adalah untuk memastikan kehadiran negara serta memberikan jaminan perlindungan kepada seluruh masyarakat.
Frega menambahkan, kehadiran dua menteri tersebut di daerah rawan konflik merupakan simbol penting. Simbol ini menunjukkan bahwa negara hadir dan memiliki keseriusan dalam menjaga keamanan. Selain itu, negara juga mendukung kesejahteraan masyarakat melalui pendekatan yang terpadu.
Sebelumnya, Menhan Sjafrie Sjamsoeddin dan Menkeu Sri Mulyani Indrawati melakukan kunjungan kerja ke wilayah rawan konflik di Nduga, Papua. Kunjungan ini dimulai dari Bandara Timika dan dilanjutkan menuju Bandara Kenyam, Kabupaten Nduga.
Di lokasi tersebut, kedua tokoh penting ini meninjau secara langsung Pos Komando Taktis (Poskotis) Yonif 733/Masariku. Poskotis ini terletak di garis depan wilayah konflik.
Selama kunjungan berlangsung, Menhan dan Menkeu beserta rombongan mengenakan rompi anti peluru. Langkah ini diambil sebagai bentuk pengamanan mengingat tingginya risiko keamanan di wilayah tersebut.
"Hal tersebut mencerminkan pandangan strategis pemerintah. Pertahanan negara harus selaras dengan keuangan negara karena keduanya memiliki keterkaitan yang erat," pungkas Frega, dalam keterangan yang diterima pada hari Sabtu.