Benarkah Anjing Mencintai Kita? Fakta Ilmiahnya!

Admin

21/06/2025

4
Min Read

Anjing, sang sahabat setia manusia, telah lama dikenal akan kesetiaannya. Kita sering mendengar kisah heroik anjing yang menyelamatkan pemiliknya dari bahaya, atau dengan sabar menunggui mereka saat sakit. Hal ini menimbulkan pertanyaan: apakah tindakan tersebut didorong oleh cinta, atau semata-mata karena kita adalah sumber makanan bagi mereka?

Namun, berdasarkan berbagai studi dan pandangan dari para ahli, jawaban yang muncul cukup mengejutkan. Ternyata, anjing mungkin mencintai kita lebih dari sekadar sumber makanan.

Clive Wynne, seorang profesor psikologi di Arizona State University sekaligus direktur Canine Science Collaboratory, menyatakan, “Saya sangat yakin bahwa anjing kita benar-benar mencintai kita. Saya tidak meragukan hal itu sama sekali.”

Studi Neurosains: Otak Anjing Memancarkan Sinyal Cinta

Gregory Berns, seorang ahli neurologi dari Emory University di Georgia, mulai tertarik untuk menggali lebih dalam mengenai perasaan anjing setelah anjing kesayangannya, Newton, meninggal dunia. Ia kemudian melatih anjingnya yang lain, Callie, untuk masuk ke dalam mesin MRI dan mempelajari aktivitas otaknya.

Dalam sebuah eksperimen yang dipublikasikan pada tahun 2015 di jurnal Behavioural Processes, 12 anjing dihadapkan pada berbagai aroma—mulai dari aroma anjing asing, manusia asing, hingga aroma pemiliknya sendiri. Hasilnya? Semua anjing menunjukkan reaksi pada bagian otak yang memproses bau. Akan tetapi, hanya aroma yang familiar (terutama aroma pemiliknya) yang mengaktifkan bagian caudate nucleus—bagian otak yang berkaitan erat dengan emosi, motivasi, dan rasa sayang.

Pada studi lain yang dipublikasikan pada tahun 2016 di jurnal Social Cognitive and Affective Neuroscience, Berns menemukan bahwa dari 15 anjing, sebanyak 86% menunjukkan reaksi otak yang lebih kuat terhadap pujian dibandingkan terhadap makanan. Ini mengindikasikan bahwa bagi sebagian besar anjing, pujian dari pemilik memiliki nilai yang lebih tinggi daripada makanan lezat sekalipun.

Dpk. Apple TV Poster film Hachiko: A Dog?s Story

Memilih Pemilik atau Makanan? Inilah Respons Anjing

Clive Wynne juga melakukan sebuah riset yang dipublikasikan pada tahun 2022 di jurnal PeerJ Life and Environment. Dalam penelitian ini, anjing dibiarkan sendirian di rumah selama lebih dari empat jam. Setelah pemiliknya kembali, dilakukan uji coba: pemilik berdiri di satu sisi ruangan, sementara semangkuk makanan diletakkan di sisi lain dengan jarak dan sudut yang sama dari pintu masuk.

Hasilnya? Delapan dari sepuluh anjing lebih memilih untuk mendekati pemiliknya daripada makanan. Hal ini menunjukkan adanya preferensi emosional yang kuat terhadap manusia.

Penelitian lain dari Jepang, yang dilakukan oleh Takefumi Kikusui dari Universitas Azabu, menemukan bahwa anjing dapat meneteskan air mata saat bertemu kembali dengan pemiliknya setelah berpisah dalam waktu yang lama. Namun, reaksi emosional ini tidak terlihat saat anjing bertemu dengan orang lain yang mereka kenal, seperti yang dilaporkan dalam Current Biology pada tahun 2022.

Ujian Cinta: Maukah Anjing Menyelamatkan Kita?

Dalam sebuah studi pada tahun 2020 yang diterbitkan di jurnal PLOS One, Wynne melakukan pengujian untuk melihat apakah anjing akan berusaha "menyelamatkan" pemiliknya. Dalam eksperimen ini, pemilik diminta untuk masuk ke dalam sebuah kotak dan berpura-pura terjebak di dalamnya.

Hasilnya menunjukkan bahwa sekitar sepertiga dari anjing mencoba menyelamatkan pemiliknya. Meskipun sebagian besar dari mereka tidak berhasil, hal itu tidak berarti bahwa mereka tidak peduli. “Mungkin saja mereka tidak tahu bagaimana cara membuka kotaknya,” jelas Wynne. Bahkan ketika makanan ditempatkan di dalam kotak, banyak anjing juga gagal untuk mengaksesnya—menunjukkan adanya keterbatasan pemahaman, bukan kurangnya kepedulian.

Namun, sebelum kita merasa terlalu istimewa, penting untuk memahami bahwa cinta yang diberikan anjing tidak hanya eksklusif untuk manusia. Wynne menjelaskan, "Anjing dilahirkan dengan kemampuan yang luar biasa untuk membentuk ikatan emosional yang kuat dengan spesies apa pun yang mereka temui dalam tiga bulan pertama kehidupannya." Oleh karena itu, anak anjing yang tumbuh di peternakan mungkin saja mencintai sapi, kucing, atau bahkan domba sama besarnya dengan cinta mereka kepada pemilik manusia.

Menurut Wynne, kita tidak memerlukan alat yang canggih untuk mengetahui bahwa anjing mencintai kita.

“Cukup perhatikan kejadian sehari-hari, misalnya saat Anda pulang ke rumah. Jika Anda memiliki anjing, ia akan menyambut Anda di depan pintu dan menggoyangkan ekornya. Anda bisa percaya bahwa itulah cara anjing mengekspresikan cintanya.”

.