Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas, mengungkapkan keterkejutannya atas wafatnya Ustaz Yahya Waloni. Menurut Anwar Abbas, almarhum Ustaz Yahya adalah seorang mubalig yang luar biasa dan tak kenal lelah dalam berdakwah.
"Kita sungguh terkejut mendengar kabar duka ini. Dengan kepergian beliau, umat Islam Indonesia kehilangan sosok ustaz, dai, dan mubalig hebat yang senantiasa bersemangat dalam menyebarkan ajaran agama," ungkap Anwar Abbas kepada awak media pada hari Sabtu, (7/6/2025).
Anwar Abbas menuturkan bahwa semasa hidupnya, Ustaz Yahya mendedikasikan waktunya untuk berdakwah di berbagai provinsi, bahkan hingga ke pelosok negeri. Beliau juga menambahkan bahwa Ustaz Yahya menghembuskan nafas terakhirnya di hari yang mulia, yaitu hari Jumat, saat sedang menyampaikan khotbah.
"Kehidupannya benar-benar dicurahkan untuk kepentingan dakwah Islam. Begitu banyak provinsi dan daerah tingkat dua, bahkan daerah-daerah terpencil yang telah beliau kunjungi. Beliau wafat di hari yang baik, tepatnya hari Jumat, ketika sedang menyampaikan khotbah Jumat. Oleh karena itu, kepergian beliau ini benar-benar meninggalkan duka yang mendalam," tutur Anwar dengan nada haru.
Anwar Abbas memanjatkan doa agar seluruh amal ibadah almarhum Ustaz Yahya diterima oleh Allah SWT. Beliau juga berharap agar keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi cobaan ini.
"Kita semua berdoa, semoga Allah SWT mengampuni segala dosa-dosa beliau dan menerima seluruh amal ibadahnya. Kepada keluarga yang ditinggalkan, kami berharap agar senantiasa tabah dan sabar. Dengan demikian, Allah SWT akan senantiasa memberikan pertolongan dan perlindungan-Nya," imbuh Anwar.
Ustaz Yahya Waloni meninggal dunia saat menyampaikan khotbah Jumat di Masjid Sarul Falah, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Beliau tiba-tiba terduduk di atas mimbar saat menyampaikan pesan-pesan keagamaan.
"Benar, Ustaz Yahya Waloni wafat saat membawakan khotbah," kata Ketua Masjid Falah, Syahruddin Usman, kepada detikSulsel, Jumat (6/6).
Ustaz Yahya menghembuskan nafas terakhirnya sekitar pukul 12.30 Wita. Peristiwa ini terjadi saat beliau mengisi khotbah Jumat kedua.
"Setelah khotbah pertama, beliau tampak bersemangat menyampaikan tentang ketauhidan. Namun, setelah duduk dan memulai khotbah kedua beberapa menit, beliau tiba-tiba terjatuh," jelasnya.
