Mengapa Semut Dapat Memiliki Aroma?
Dengan lebih dari 13.000 spesies semut yang tersebar di seluruh dunia, tidak mengherankan jika banyak dari kita belum menyadari bahwa semut ternyata dapat menghasilkan aroma yang khas. Menurut Dr. Clint Penick, seorang asisten profesor biologi di Kennesaw State University, Georgia, kemampuan untuk mencium aroma semut dapat membantu dalam mengidentifikasi spesiesnya. Beliau menjelaskan, “Apabila saya menemukan spesies yang sudah familiar, terkadang saya mengambil dan sedikit meremukkannya. Aroma yang dihasilkan dapat memberikan petunjuk tentang kelompok asal semut tersebut.”
Namun demikian, penting untuk diingat bahwa tidak semua semut memiliki aroma yang cukup kuat untuk tercium oleh manusia. Beberapa spesies hanya akan mengeluarkan aroma ketika dihancurkan, sementara yang lain baru mengeluarkan aromanya saat berkumpul dalam koloni yang besar. Meskipun demikian, terdapat empat aroma utama yang umumnya dapat dikenali dari berbagai jenis semut.
1. Semut Citronella: Aroma Jeruk Sebagai Pelindung
Spesies ini dikenal dengan nama citronella ants (Lasius interjectus dan Lasius claviger), atau sering disebut sebagai semut kuning besar dan kecil. Semut jenis ini mengeluarkan aroma yang menyerupai jeruk lemon atau citronella. Menurut Penick, "Diduga aroma ini berfungsi sebagai mekanisme pertahanan diri atau membuat semut terasa tidak enak bagi predator." Bahkan, aroma citrus ini dapat menyebar ketika semut-semut ini merasa terancam.
2. Trap-Jaw Ants: Aroma Cokelat di Kala Genting
Semut predator yang dikenal sebagai Trap-Jaw Ants (Odontomachus) memiliki rahang penggigit yang kuat dan aroma yang unik, yaitu cokelat! Saat menghadapi bahaya, semut ini melepaskan feromon alarm dari kelenjar di kepalanya, yang menghasilkan aroma yang mirip dengan cokelat. Sayangnya, aroma ini hanya dapat dirasakan jika semut tersebut dihancurkan. Penick mengungkapkan, “Saya pernah melakukannya sekali untuk memastikan, tetapi biasanya saya berusaha menghindarinya.”
3. Semut Kayu dan Tukang Kayu: Sensasi Asam yang Menyengat
Formica (semut kayu) dan Camponotus (semut tukang kayu) mungkin tidak memiliki sengat, namun mereka memiliki mekanisme pertahanan lain yang cukup efektif, yaitu asam format. Ketika merasa terancam, mereka akan menyemprotkan asam ini, yang bahkan dalam jumlah besar dapat mengusir beruang. Penick menjelaskan, “Satu semut saja mungkin hanya menghasilkan aroma yang mirip dengan cuka ringan.” Akan tetapi, perlu diingat bahwa tidak semua orang memiliki kemampuan untuk mencium aroma ini. Ada kemungkinan bahwa kemampuan untuk mencium asam format dipengaruhi oleh faktor genetik.
4. Odorous House Ants: Dari Kelapa Busuk Hingga Keju Biru
Inilah aroma semut yang paling membingungkan dan menarik. Selama bertahun-tahun, Tapinoma sessile atau odorous house ants dikenal memiliki aroma kelapa, yang terkadang tercium seperti kelapa busuk. Namun, saat pertama kali Penick menciumnya, ia justru merasakan aroma keju biru. Untuk membuktikan hal ini, ia mengirimkan sampel semut dan tiga jenis makanan (termasuk mentega busuk dan keju biru) ke laboratorium rekannya. Hasil analisis menggunakan gas chromatograph menunjukkan adanya kesamaan senyawa volatil antara semut dan keju biru.
Penick juga melakukan eksperimen persepsi bau terhadap semut ini. Hasilnya, mayoritas responden menyatakan bahwa semut tersebut berbau seperti keju biru, sementara sebagian kecil mengatakan kelapa busuk. Untuk menguji hipotesis ini lebih lanjut, Penick membusukkan kelapa di halaman rumahnya. Ternyata, jamur yang tumbuh di kelapa busuk tersebut adalah Penicillium roqueforti, yaitu jamur yang juga digunakan dalam pembuatan keju biru.
Semut: Lebih dari Sekadar Serangga Kecil
Aroma khas yang dimiliki semut bukan hanya menarik dari sudut pandang ilmiah, tetapi juga membuka wawasan baru dalam memahami interaksi kimiawi antarspesies dalam dunia serangga. Penick menjelaskan, “Dengan mencium semut, kita dapat mempelajari banyak hal tentang pertahanan diri, komunikasi sosial, dan bahkan evolusi bau dalam kerajaan hewan.”
Oleh karena itu, lain kali ketika Anda bertemu dengan semut, cobalah untuk tidak hanya memperhatikan ukurannya atau warnanya. Beranikan diri—dengan sangat hati-hati—untuk mencium aroma unik yang mungkin mereka miliki. Siapa tahu, Anda akan mencium aroma "cokelat", "lemon", atau bahkan aroma keju biru yang tak terduga dari serangga kecil ini.