MasterV, Jakarta – Pemerintah Amerika Serikat (AS) menunjukkan keseriusannya dalam memperkokoh kolaborasi di bidang pertahanan dan keamanan, dengan membawa serta 25 perusahaan industri pertahanannya ke ajang Indo Defence 2025.
Heather Merritt, Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, menyampaikan bahwa perhelatan bertaraf internasional ini dapat terlaksana berkat kerja keras Kallman Worldwide, pihak yang merangkul puluhan perusahaan AS tersebut dalam USA Partnership Pavilion.
“Kami sangat mengapresiasi upaya mereka dalam menyediakan wadah bagi perusahaan-perusahaan AS untuk memamerkan produk dan teknologi canggih berkelas dunia dalam industri pertahanan di pameran Indo Defence ini,” ujar Heather kepada para jurnalis di Hall A JiExpo Kemayoran, Rabu (11/6/2025).
Heather menegaskan, kehadiran puluhan perusahaan Amerika Serikat di Indo Defence merupakan manifestasi dari kesungguhan Negeri Paman Sam dalam terus mempererat kemitraan strategisnya dengan Indonesia.
Tidak hanya terbatas pada bidang pertahanan, tetapi juga dalam pengembangan teknologi lainnya di masa depan.
Wanita yang pernah mengemban jabatan sebagai wakil asisten menteri luar negeri AS di bidang hukum ini menuturkan, Indo Defence adalah forum penting yang memungkinkan terjalinnya komunikasi dan potensi kolaborasi antara para pelaku industri pertahanan Amerika Serikat dengan para pemangku kepentingan di Indonesia.
“Saya berharap interaksi selama beberapa hari mendatang akan membuka jalan bagi kolaborasi yang konkret dalam mendukung kebutuhan pertahanan dan keamanan Indonesia,” harap Heather.
Heather meyakini, kemitraan strategis antara kedua negara tidak hanya mencakup sektor militer, namun juga merambah ke bidang penerbangan sipil, keamanan siber, serta industri strategis lainnya. Sebagai contoh, PT Dirgantara Indonesia melakukan transfer teknologi berupa pelatihan operasional serta perawatan dan perbaikan armada pesawat sipil dan militer.
Diketahui, maskapai nasional Garuda Indonesia dan TNI Angkatan Udara tercatat mengoperasikan berbagai pesawat buatan AS seperti Boeing 737 dan Lockheed Martin C-130J yang juga hadir dalam pameran Indo Defence tahun ini.
Heather menambahkan, militer Indonesia dan AS menjalin kerja sama dalam bentuk latihan gabungan, Super Garuda Shield. Hal ini menjadi simbol eratnya kolaborasi militer Indonesia-AS.
“Latihan ini memperkuat interoperabilitas dan kesiapan tempur antara kedua negara, serta memainkan peran krusial dalam memastikan stabilitas kawasan Indo-Pasifik,” kata Heather dengan keyakinan.
Dalam konteks Indo-Pasifik yang strategis, dengan hampir 50 persen perdagangan dunia melewati wilayah ini, kemitraan AS-Indonesia dinilai sangat vital bagi keamanan dan pertumbuhan ekonomi global.
Tidak ketinggalan, Heather menyinggung tentang visi Indonesia Emas 2045 yang menjadi target dari Pemerintahan Presiden Prabowo.
Ia memastikan, Amerika Serikat memberikan dukungan penuh terhadap hal tersebut, terutama dalam hal transformasi digital dan keamanan siber melalui teknologi masa depan berbasis kecerdasan buatan (AI) dan solusi inovatif lainnya.
“Amerika Serikat siap menjadi mitra utama Indonesia dalam mendukung upaya modernisasi pertahanan dan keamanan yang inklusif dan berkelanjutan,”* pungkasnya.
Indo Defence merupakan pameran alutsista yang dipercaya sebagai yang terbesar di Asia Tenggara (ASEAN). Acara ini berlangsung mulai 11 Juni dan akan berakhir pada 14 Juni 2025. Khusus tanggal 11-13 Juni, acara hanya dibuka untuk tamu undangan.
Publik secara umum baru diperkenankan hadir pada hari terakhir, Sabtu 14 Juni 2025, dengan terlebih dahulu membeli tiket seharga Rp 50 ribu per orang melalui aplikasi BBO yang dapat diunduh di Playstore dan App Store.
Beberapa perusahaan industri pertahanan asal AS yang berpartisipasi di Indo Defence tahun ini antara lain adalah Leonardo DRS, sebuah perusahaan dari Virginia; L3Harris Technologies dari Florida; GE Aerospace, penyedia jet dan mesin turbo asal Ohio; serta perusahaan pesawat Boeing dan Lockheed Martin.
Turut hadir dalam pameran hari ini di USA Partnership Pavilion, Komandan Garda Nasional Angkatan Darat Hawai'i, Brigadir Jenderal Tyson Y. Tahara.