Setelah berhasil mengukuhkan posisinya sebagai penguasa pasar laptop konsumen dan gaming, kini Asus mengalihkan bidikannya secara strategis ke segmen bisnis dan profesional. Melalui jajaran Asus ExpertBook dan ExpertCenter, perusahaan teknologi asal Taiwan ini mengincar posisi puncak di pasar laptop bisnis Indonesia, dengan pendekatan komprehensif yang mencakup dari UMKM hingga sektor pemerintahan.
Dalam beberapa tahun terakhir, Asus telah sukses memimpin pasar laptop di Indonesia, dengan mencatatkan pangsa pasar yang signifikan, yakni 37% di segmen konsumen dan 34% di kategori notebook gaming. Keberhasilan ini menjadi landasan yang kokoh bagi Asus untuk memperluas jangkauannya ke sektor yang lebih spesifik: para pengguna bisnis.
"Asus ExpertBook dirancang untuk menjadi pilihan utama bagi para pengguna bisnis dan profesional, baik di tingkat prosumer, UMKM, korporat, maupun instansi pemerintah," ungkap Yulianto Hasan, Director Commercial Products Asus Indonesia, pada acara peluncuran di Jakarta, Rabu (4/6/2025).
Strategi Produk: Dari UMKM hingga Pemerintah
Asus menanamkan durabilitas tinggi ke dalam setiap lini produknya. Laptop yang andal dengan daya tahan yang mumpuni menjadi nilai jual utama mereka. Asus membagi lini ExpertBook menjadi dua kategori besar yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna:
Untuk sektor pemerintahan dan institusi publik, Asus juga menyediakan varian dengan konten lokal, yang mendukung kebijakan pengadaan produk dalam negeri serta memperkuat ekosistem industri nasional.
Di sisi desktop, Asus memperluas portofolionya dengan seri ExpertCenter T400 dan T500, sebagai solusi komputasi yang andal untuk kebutuhan skala besar seperti operasional kantor, pusat data, dan layanan publik.
Komitmen terhadap Produk Lokal dan Industri Dalam Negeri
Asus menegaskan bahwa ekspansi ke segmen bisnis bukan sekadar tentang memperluas pangsa pasar, tetapi juga tentang memperkuat kontribusi terhadap pengembangan industri lokal. Melalui penyediaan produk dengan konten lokal yang memenuhi regulasi TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri), Asus membuka jalan bagi kolaborasi yang lebih erat dengan para pelaku industri dalam negeri.
Langkah ini sejalan dengan inisiatif pemerintah dalam mendorong transformasi digital dan kemandirian teknologi nasional. Kehadiran ExpertBook dalam format lokal juga memberikan peluang bagi Asus untuk berperan dalam pengadaan teknologi di lingkungan instansi pemerintahan, pendidikan, dan layanan publik lainnya.
"Nilai TKDN Asus secara konsisten telah mencapai lebih dari 40%," kata Yulianto.
Tidak hanya itu, untuk memberikan jaminan keamanan bagi para pengguna bisnis di Tanah Air, Asus menyertakan Expert Warranty, yaitu garansi global selama 3 tahun yang mencakup perlindungan terhadap kerusakan yang tidak disengaja (EDP).
"Di Indonesia, layanan purna jual ASUS diperkuat dengan 114 service center yang tersebar di seluruh Indonesia dan dukungan *on-site service* di hampir 300 titik," jelas Yulianto.
Dengan kombinasi antara reputasi global, dominasi pasar konsumen yang kuat, dan pendekatan strategis yang menargetkan kebutuhan bisnis lokal, Yulianto optimis bahwa Asus siap untuk memperkuat posisinya di pasar laptop profesional Indonesia.
"Melalui lini ExpertBook dan ExpertCenter, Asus berambisi untuk menjadi mitra teknologi utama bagi dunia usaha dan institusi di era transformasi digital," pungkasnya.