Paralympic Training Center Karanganyar: Standar Internasional!

Admin

21/06/2025

2
Min Read

On This Post

Di lereng Gunung Lawu yang indah, tak jauh dari lokasi Bumi Perkemahan Cakra Pahlawasri di Desa Delingan, Karanganyar, berdiri sebuah pusat pelatihan paralimpik yang megah.

Menteri PU, Dody Hanggodo, menyampaikan harapan besar bahwa pusat pelatihan ini akan menjadi wahana pembinaan yang ideal bagi para atlet paralimpiade nasional. Dengan demikian, performa mereka diharapkan dapat meningkat secara signifikan di panggung internasional.

"Saya sangat yakin bahwa Indonesia menyimpan potensi luar biasa dalam menghasilkan atlet-atlet paralimpiade berbakat. Kehadiran Paralympic Training Center ini diharapkan mampu mengoptimalkan proses latihan para atlet paralimpiade Indonesia, sehingga lebih terarah dan efektif," demikian pernyataan beliau seperti dikutip dari keterangan resmi pada Senin (9/6/2025).

Proses pembangunan Paralympic Training Center ini dimulai sejak Desember 2023 dan berhasil diselesaikan pada Desember 2024 dengan total biaya yang bersumber dari APBN sebesar Rp 421,9 miliar.

Pusat pelatihan olahraga ini didirikan di atas lahan yang luas, mencapai 80.262 meter persegi, dengan total luas bangunan mencapai 34.346 meter persegi. Bangunan tersebut terdiri dari Gedung Olahraga (Gor) 1 seluas 17.482 meter persegi dan gedung asrama seluas 16.864 meter persegi.

Gedung asrama sendiri terdiri dari dua tower rumah susun setinggi 4 lantai, yang memiliki kapasitas 188 kamar dan mampu menampung hingga 392 atlet.

Dok. Kementerian PU Area Paralympic Training Center di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Selain itu, berbagai fasilitas modern dan lengkap juga telah dibangun, termasuk kolam renang utama, kolam pemanasan, kolam pemulihan (recovery), arena boccia, arena menembak, arena tenis meja dan wheel chair tenis meja, arena badminton, arena angkat besi, arena blind judo, ruang multifungsi, lapangan sepak bola, lintasan atletik 400 meter, lintasan lompat jauh, lintasan lompat tinggi, dan lintasan tolak peluru.

Direktur Jenderal Prasarana Strategis, Maulidya Indah Junica, menegaskan bahwa seluruh fasilitas olahraga yang tersedia di Paralympic Training Center ini telah dipastikan memenuhi standar internasional.

Tidak hanya berfungsi sebagai pusat pembinaan atlet nasional, fasilitas ini juga memungkinkan untuk dilakukan *joint training* bersama atlet-atlet dari berbagai negara.

"Kami juga telah menyusun rencana pembangunan tahap 2, yang meliputi penambahan 1 gedung gor dan 1 gedung asrama lagi. Hal ini bertujuan untuk menampung lebih banyak atlet serta menyediakan fasilitas untuk cabang olahraga lainnya," pungkasnya.