Sama-sama Nganggur, Ayah dan Anak Cari Kerja di Job Fair

Admin

11/06/2025

3
Min Read

On This Post

Sejak mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) tahun lalu, M. Nur masih berjuang mencari pekerjaan. Sang putri, yang baru saja menyelesaikan pendidikannya, pun tak henti-hentinya mencoba peruntungannya. Hari ini, mereka berdua hadir di bursa kerja, dengan harapan menemukan kesempatan baru yang dapat mengubah jalan hidup mereka. Ayah dan anak ini menyambangi Job Fair di GOR Tanjung Duren, Grogol, Jakarta Barat, berupaya mencari pekerjaan karena keduanya telah lama menganggur.

Nur, yang kini berusia 49 tahun, mengungkapkan bahwa saat ini ia sedang aktif mencari pekerjaan setelah terkena dampak efisiensi atau PHK di perusahaan tempatnya bekerja sebelumnya pada November 2024 lalu. Sementara itu, putrinya merupakan seorang *fresh graduate* yang belum berhasil mendapatkan pekerjaan sejak lulus pada tahun 2023 hingga saat ini.

"(Datang ke Job Fair) mengantar anak mencari pekerjaan, sekaligus saya juga ikut mencari. Saya pernah bekerja, terakhir kali pada November tahun lalu karena terkena efisiensi. Saya bekerja di bidang IT, namun di perusahaan *food and beverage*," ujar Nur kepada detikcom, Selasa (3/6/2025).

"*Fresh graduate* tahun 2023, belum mendapat pekerjaan hingga sekarang. Ia lulusan psikologi, dan sedang mencari posisi di bidang HRD," jelasnya menambahkan.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa sejak terkena PHK hingga saat ini, dirinya telah mengirimkan banyak lamaran pekerjaan ke berbagai perusahaan melalui berbagai situs pencari kerja. Namun, belum ada satu pun yang memanggilnya untuk mengikuti tahapan seleksi karyawan baru selanjutnya.

Menurutnya, kendala utama yang ia hadapi dalam mendapatkan pekerjaan baru saat ini adalah usianya yang dianggap sudah cukup senior, meskipun ia memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun di bidang IT.

"Masalah umur memang menjadi kendala. Dari beberapa kali saya melamar, tidak ada kelanjutan. Karena umur saya sudah 49, hampir 50. Jadi, sudah beberapa kali saya melamar lewat Jobstreet, namun tidak ada *feedback*," terangnya.

"Seharusnya dengan pengalaman, lebih mudah mencari pekerjaan, tetapi entah mengapa agak sulit juga. Mungkin karena banyaknya *fresh graduate* yang melamar, ditambah lagi banyak juga yang terkena PHK," imbuh Nur.

Di sisi lain, Nur mengatakan bahwa putrinya juga telah mencoba mengikuti seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sembari terus melamar pekerjaan di perusahaan-perusahaan swasta, namun belum berhasil. Hal ini menunjukkan betapa ketatnya persaingan dalam mencari pekerjaan saat ini.

Pada akhirnya, untuk dapat bertahan hidup, Nur mengakui bahwa ia harus menggunakan dana pensiun dan uang pesangon sampai ia atau putrinya berhasil mendapatkan pekerjaan. Ia berharap dapat segera memperoleh pekerjaan, selambat-lambatnya sebelum November 2025 mendatang.

"Waktu itu saya mendapatkan pesangon dari perusahaan dan juga JHT dari Jamsostek. Dana tersebut kami coba atur sedemikian rupa agar cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup selama setahun," tegasnya.

Saksikan Live DetikSore :