Ngeyel! Pembakar Sampah Apartemen Jakbar Tak Peduli Teguran

Admin

02/06/2025

2
Min Read

On This Post

JAKARTA, Liputanku – Pengelola Apartemen Sentraland, yang terletak di Cengkareng, Jakarta Barat, menginformasikan bahwa mereka telah berupaya keras untuk mengatasi masalah pembakaran sampah ilegal di area apartemen.

Walaupun telah dilakukan teguran berulang kali, baik dari pihak pengelola maupun kelurahan setempat, pelaku pembakaran sampah nampaknya tidak mengindahkan peringatan tersebut. Aktivitas pembakaran sampah terus berlanjut di sekitar area apartemen selama beberapa tahun.

"Sebenarnya, sudah berkali-kali kami memberikan teguran, termasuk dari pihak kelurahan. Namun, mereka tetap bersikeras," ungkap Hari Raharjo, Building Management Sentraland, pada hari Rabu (28/5/2025).

“Teguran sudah dilayangkan, bahkan masalah ini sudah dibahas dalam forum rapat,” tambahnya.

Menurut penuturan Hari, pelaku pembakaran sampah adalah warga asli daerah tersebut yang dikenal sebagai tokoh masyarakat setempat.

Diduga, praktik pembakaran sampah ini terkait erat dengan aktivitas penyortiran sampah. Sampah dari luar area apartemen dibawa menggunakan truk, kemudian dipilah di lokasi tersebut.

Sampah yang tidak memiliki nilai jual diindikasikan dibakar di tempat karena tidak diangkut kembali.

“Informasi yang kami dapat dari pihak kelurahan menyebutkan bahwa ini adalah bisnis pelaku. Mereka mendatangkan truk-truk sampah dari luar, lalu disortir di sini,” jelasnya.

Pihak kelurahan dikabarkan sempat menawarkan solusi berupa penyediaan truk untuk mengangkut sisa sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantargebang. Sayangnya, upaya ini belum membuahkan hasil yang diharapkan.

Hari menambahkan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) bahkan telah berupaya memberikan solusi, salah satunya dengan memberikan mesin pencacah sampah kepada pelaku.

“Mesin pencacah diberikan agar sampah tidak dibakar, namun justru ditolak oleh pelaku,” imbuhnya.

Sebelumnya, sejumlah warga apartemen di Jakarta Barat mengeluhkan paparan asap dan bau tidak sedap yang berasal dari pembakaran sampah ilegal di sekitar area tempat tinggal mereka.

Menurut Hendrika (30), salah seorang penghuni apartemen, pembakaran sampah tersebut terjadi di sekitar permukiman dan seringkali dilakukan pada dini hari atau menjelang malam.

Aktivitas pembakaran sampah sembarangan ini telah berlangsung cukup lama dan semakin meresahkan warga apartemen karena hampir terjadi setiap hari.

Hendrika menjelaskan bahwa para pelaku melakukan pembakaran sampah secara acak, sehingga warga kerap kesulitan mengumpulkan bukti yang cukup.

"Ketika warga hendak melaporkan kejadian ini ke pihak sekretaris kota dan diminta untuk menyertakan foto terbaru sebagai bukti, para pelaku seolah memantau dan menunggu momen pembakaran. Anehnya, saat itu, pelaku justru tidak melakukan pembakaran," ujar Hendrika kepada Liputanku, Rabu (28/5/2025).

Ia mengungkapkan bahwa paparan asap tersebut berdampak langsung pada kualitas hidup dan kesehatan warga. Hendrika bahkan mengaku mengalami gangguan pernapasan sejak tinggal di apartemen tersebut.