Bakesbangpol Depok: Bela Negara Bukan Hanya untuk Remaja Nakal

Admin

10/06/2025

2
Min Read

On This Post

DEPOK, MasterV – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Depok meluruskan persepsi yang berkembang di masyarakat. Program Pembinaan Karakter dan Bela Negara yang dilaksanakan di Markas Divisi Infanteri 1 Kostrad, Cilodong, tidak hanya diperuntukkan bagi remaja yang dianggap bermasalah.

Penegasan ini disampaikan langsung oleh Kepala Bakesbangpol Depok, Lienda Ratnanurdianny, sebagai respons terhadap opini publik yang menyebutkan bahwa program tersebut eksklusif bagi remaja dengan masalah kedisiplinan atau perilaku menyimpang.

“Oh, sama sekali tidak. Siapapun yang berminat, dipersilakan mendaftar. Kebanyakan, orang tua yang mendaftarkan putra-putrinya, dengan harapan agar anak-anak mereka dapat meningkatkan kedisiplinan,” jelas Lienda kepada awak media, Senin (2/6/2025).

Lienda menambahkan bahwa banyak peserta yang justru menunjukkan antusiasme dan motivasi tinggi untuk berpartisipasi dalam program ini, termasuk cita-cita untuk menjadi bagian dari TNI serta keinginan untuk menanamkan kedisiplinan sejak usia dini.

“Tidak, tidak seperti itu. Justru mayoritas peserta memiliki impian menjadi anggota TNI, dan yang pasti, mereka ingin berlatih, berlatih kedisiplinan,” ungkapnya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, sempat menyampaikan bahwa program ini awalnya dirancang untuk menjangkau remaja dengan riwayat kenakalan atau yang dianggap bermasalah di lingkungan sekolah.

Akan tetapi, Wali Kota Depok, Supian Suri, menegaskan bahwa partisipasi dalam program ini sepenuhnya bersifat sukarela dan hanya diikuti oleh peserta yang telah siap secara mental dan fisik.

“Ini adalah wujud keikhlasan dari para orang tua, komitmen mereka untuk mengizinkan putra-putrinya mengikuti kegiatan bersama kami selama 10 hari ke depan. Tentu saja, anak-anak yang bersangkutan juga bersedia,” ujarnya di Balai Kota Depok, Sabtu (31/2/2025).

Di sisi lain, dilaporkan bahwa sepuluh peserta tidak hadir pada hari pemberangkatan tanpa memberikan pemberitahuan sebelumnya.

Namun, pihak panitia menjelaskan bahwa absensi tersebut disebabkan oleh kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan para peserta untuk mengikuti rangkaian kegiatan pelatihan.