Lulus! 593 Bakomsus Polri Kawal Ketahanan Pangan & MBG

Admin

19/06/2025

3
Min Read

On This Post

Sebanyak 593 bintara dengan kompetensi khusus di bidang Ketahanan Pangan dan Kesehatan-Gizi Polri telah berhasil menyelesaikan pendidikan mereka dan siap bertugas! Para bintara ini, yang direkrut secara khusus untuk menyukseskan program Ketahanan Pangan dan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), terdiri dari 434 polisi laki-laki dan 159 polisi wanita (polwan).

Dengan latar belakang pendidikan yang solid di bidang ilmu pertanian, peternakan, perikanan, gizi, dan kesehatan masyarakat, para bakomsus ini dipersiapkan untuk mengemban tugas penting sebagai bhabinkamtibmas. Fokus utama mereka adalah melaksanakan tugas-tugas yang secara langsung mendukung ketahanan pangan dan keberhasilan program MBG.

Upacara penutupan pendidikan bakomsus, yang menandai kesiapan mereka untuk mengawal visi Ketahanan Pangan dan program MBG yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto, dilaksanakan di dua lokasi terpisah. Lokasi tersebut sesuai dengan tempat mereka mendapatkan pendidikan dasar kepolisian. Para polwan mengikuti upacara di Sepolwan Lemdiklat Polri, Ciputat, Jakarta Selatan pada Rabu (4/6/2025). Sementara itu, polisi laki-laki mengikuti upacara di Pusdik Binmas Lemdiklat Polri, Banyubiru, Ungaran, Jawa Tengah (Jateng).

Direktur Tindak Pidana PPA dan PPO Brigjen Nurul Azizah memimpin pelantikan bakomsus Ketahanan Pangan dan MBG di Sepolwan. Sedangkan Kalemdiklat Polri Komjen Chryshnanda Dwilaksana memimpin pelantikan di Pusdik Binmas Banyubiru.

Setelah menjalani pendidikan intensif selama lima bulan, para bakomsus ini resmi dilantik dan siap bertugas. Perlu diketahui bahwa perekrutan mereka merupakan salah satu dari empat langkah strategis yang diambil oleh Gugus Tugas Polri dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional.

"Tentu saja, dari sisi materi pelajaran, terdapat perbedaan yang signifikan. Komposisi mata pelajaran siswa Bakomsus ini didominasi oleh fungsi teknis Binmas, yakni sebesar 70 persen. Hal ini bertujuan agar mereka dapat mengimplementasikan program ketahanan pangan dari Presiden yang terkait dengan Asta Cita, sehingga fungsi teknis Binmas menjadi lebih dominan," jelas Kasepolwan Kombes Melda Yanny kepada wartawan pada Minggu (7/6/2025).

Kombes Melda menjelaskan bahwa polisi tugas umum (PTU) atau non-bakomsus Ketahanan Pangan dan MBG selama pendidikan lebih banyak mempelajari fungsi teknis Sabhara, yakni sebanyak 50 persen mata pelajaran. "Sementara itu, untuk program polisi tugas umum, 50 persen di antaranya lebih fokus pada fungsi teknis Sabhara. Oleh karena itu, terdapat perbedaan komposisi materi pelajaran antara kedua kelompok," imbuh Melda.

Rekrutmen bakomsus Ketahanan Pangan dan MBG telah dilaksanakan oleh Bagian Penyediaan Personel Staf Sumber Daya Manusia (Bagdiapers SSDM) Polri sejak November 2024. Proses rekrutmen ini berlangsung selama bulan Desember 2025.

Polri menetapkan persyaratan bagi pendaftar Bakomsus Pertanian, Peternakan, dan Perikanan, mulai dari lulusan SMK, D3, D4, hingga sarjana. Sementara itu, untuk Bakomsus Ahli Gizi dan Kesehatan Masyarakat, persyaratan pendidikan adalah D4 dan sarjana.

"Kami dari Bag Diapers cukup terkejut dengan antusiasme pendaftar yang mencapai ribuan. Padahal, sosialisasi yang kami lakukan hanya berlangsung selama 10 hari, dari tanggal 1 sampai 10 November kemarin. Pendaftaran pun hanya dibuka selama 7 hari," ungkap Kasubbag Penerimaan Bagdiapers Rodalpers SSDM Polri Kompol Adi Dharma di program detikSore, Kamis (5/12/2024).

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, penerimaan anggota Polri melalui jalur Bakomsus Pertanian, Perikanan, Peternakan, Ahli Gizi, dan Kesehatan Masyarakat merupakan salah satu strategi yang diinisiasi oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam rangka mempercepat tercapainya misi Swasembada Pangan dan terlaksananya program Makan Bergizi Gratis secara optimal.

Swasembada Pangan merupakan salah satu pilar utama dalam Asta Cita Pemerintahan Presiden Prabowo dan Wapres Gibran Rakabuming Raka. Begitu pula dengan program Makan Bergizi Gratis yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo dengan tujuan meningkatkan kualitas kesehatan anak-anak Indonesia, sehingga mereka dapat tumbuh menjadi SDM-SDM unggul yang siap mewujudkan Indonesia Emas 2045.