Bamsoet: Idul Adha Perkuat Solidaritas & Persatuan Bangsa

Admin

17/06/2025

3
Min Read

On This Post

Bambang Soesatyo, anggota DPR RI, menegaskan bahwa Hari Raya Idul Adha bukan sekadar momen sakral bagi umat Islam. Lebih dari itu, Idul Adha merupakan ajakan untuk memperteguh semangat pengorbanan, solidaritas, serta persatuan bangsa yang kita cintai.

Bamsoet berpendapat bahwa perayaan Idul Adha menjadi representasi nyata dari gotong royong dan kepedulian sosial, yang mampu menjangkau berbagai lapisan masyarakat.

"Idul Adha bukan hanya sekadar perayaan keagamaan, tetapi juga momentum yang kaya akan nilai-nilai sosial. Momen ini mengingatkan kita agar lebih sensitif terhadap lingkungan sekitar dan senantiasa siap membantu sesama. Ketika kita memberikan manfaat bagi orang lain, kita tidak hanya menjalankan ibadah, tetapi juga memperkokoh ikatan persatuan dan kebersamaan dalam masyarakat," demikian pernyataan Bamsoet, pada hari Jumat (8/6/2025).

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menjelaskan bahwa saat perayaan Idul Adha, umat Muslim lazimnya melaksanakan penyembelihan hewan kurban. Hasil penyembelihan tersebut kemudian didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Menurut Bamsoet, ibadah kurban saat Idul Adha bukan sekadar ritual keagamaan, melainkan juga wahana untuk membantu masyarakat yang kurang beruntung. Hal ini memperlihatkan potensi aksi sosial yang terkandung dalam perayaan Idul Adha dalam upaya menekan kesenjangan sosial dan memajukan solidaritas antar sesama.

"Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024 menunjukkan, masih terdapat sekitar 9,36% penduduk Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan. Dalam realitas ini, momentum Idul Adha menjadi kesempatan strategis untuk mendorong redistribusi kekayaan yang lebih merata, melalui pembagian daging kurban. Praktik ini bukan hanya berfungsi sebagai bentuk ibadah individual, tetapi juga sebagai sarana mempererat relasi sosial antara mereka yang berkecukupan dan yang membutuhkan," ungkap Bamsoet.

Bamsoet menambahkan, perayaan Idul Adha juga mengingatkan kita akan urgensi empati dan kepedulian di tengah merebaknya polarisasi sosial dan politik. Sebab, Idul Adha mengajarkan bahwa pengorbanan tidak hanya tentang materi, melainkan juga tentang kerendahan hati untuk mengesampingkan ego serta merajut kembali simpul-simpul kebangsaan yang mulai merenggang.

Di tengah perbedaan pilihan politik, latar belakang etnis, serta status sosial, lanjut Bamsoet, umat Islam dipersatukan dalam panggilan spiritual untuk meneladani ketaatan dan keikhlasan Nabi Ibrahim dan Ismail. Menurutnya, hal ini dapat menjadi narasi yang kuat untuk membangun Indonesia yang inklusif dan berlandaskan solidaritas sosial.

"Terlebih lagi dalam situasi dunia yang semakin tidak menentu, kekuatan komunitas yang solid dan saling peduli menjadi aset yang sangat berharga. Di sinilah perayaan Idul Adha memiliki nilai strategis sebagai katalisator pembentukan masyarakat yang kuat dan tangguh. Momen Idul Adha harus menjadi pengingat bahwa keberagamaan sejati harus terwujud dalam aksi sosial yang nyata dan menyentuh kehidupan orang lain," tutup Bamsoet.

Simak Video 'Presiden Prabowo Salat Idul Adha 2025 di Masjid Istiqlal, Ada Puan-JK':