Kenapa Ban Mobil Hitam? Ternyata Ini Alasannya!

Admin

05/06/2025

3
Min Read

Tahukah Anda bahwa karet alami sebenarnya berwarna putih? Lalu, mengapa ban mobil yang kita lihat sehari-hari justru berwarna hitam? Menurut Liputanku dari Bridgestone, sebuah perusahaan manufaktur terkemuka asal Jepang, dulunya ban mobil memang berwarna putih. Lantas, apa yang menyebabkan perubahan warna menjadi hitam?

Perubahan ini bermula ketika perusahaan mulai menambahkan karbon hitam ke dalam proses produksi ban. Penambahan ini bukan tanpa alasan, melainkan bertujuan untuk meningkatkan ketahanan ban secara signifikan. Seperti yang dilansir oleh Liputanku dari IFLScience, karbon hitam memiliki kandungan karbon murni yang mencapai hampir 97%. Karbon hitam ini terbentuk melalui proses pembakaran yang tidak sempurna, yaitu ketika pasokan oksigen tidak mencukupi untuk menghasilkan produk pembakaran normal (air dan karbon dioksida) dari produk minyak bumi dalam kondisi yang terkendali.

Secara visual, karbon hitam berbentuk seperti pelet hitam kecil atau bubuk hitam halus. Bahan ini kemudian dicampurkan ke dalam berbagai material seperti karet, plastik, tinta cetak, dan tentunya, ban mobil. Menurut data dari International Carbon Black Association, produksi karbon hitam mencapai sekitar 18 miliar pon (setara dengan 8,1 juta metrik ton) setiap tahunnya.

Dengan penambahan karbon hitam ini, para produsen ban dapat menghasilkan ban yang jauh lebih tahan terhadap panas dan abrasi. Selain itu, karbon hitam juga memberikan kekuatan tambahan secara keseluruhan pada ban. Lebih lanjut, material ini juga berfungsi melindungi ban dari paparan sinar UV dan ozon, yang berpotensi menyebabkan kerusakan lebih lanjut.

Secara ringkas, dapat disimpulkan bahwa karbon hitam berperan penting dalam meningkatkan umur pakai ban. Liputanku dari Goodyear Motors menyampaikan bahwa ban yang tidak mengandung karbon hitam diperkirakan tidak akan mampu bertahan hingga jarak 5.000 mil (sekitar 8.000 kilometer). Hal ini berarti, sebagian besar pengemudi harus mengganti ban mobil mereka setidaknya satu atau dua kali dalam setahun.

Selain manfaat ketahanan, penambahan karbon hitam juga membuat senyawa karet pada ban menjadi lebih konduktif secara elektrik. Hal ini menciptakan jalur bagi pelepasan muatan statis yang mungkin terbentuk, sehingga mencegah terjadinya sengatan listrik. Manfaat estetis lainnya adalah karbon hitam mempermudah perawatan ban agar tetap terlihat bersih. Atau lebih tepatnya, karbon hitam membantu menyamarkan perubahan warna dan kotoran yang mungkin menempel saat berkendara.

Menarik untuk diketahui, sama seperti ban yang tidak selalu berwarna hitam, ban juga tidak selalu terbuat dari karet. Liputanku dari majalah Road & Track mengungkapkan bahwa ban-ban awal terbuat dari kayu yang dibungkus dengan sepotong besi. Namun, meskipun ban jenis ini mungkin cukup memadai untuk kereta kuda pada abad ke-19, kendaraan bermotor pada abad ke-20 membutuhkan sesuatu yang jauh lebih kuat dan tahan lama.

Sempat muncul pula inovasi ban karet yang dibungkus dengan kulit oleh Robert Thomson, namun sayangnya tidak bertahan lama. Hingga akhirnya, ban pneumatik yang dipatenkan oleh John Boyd Dunlop pada tahun 1888 menjadi standar yang masih digunakan hingga saat ini.

Video: Geger Harimau di Taman Safari Gigit Ban Mobil Pengunjung

Video: Geger Harimau di Taman Safari Gigit Ban Mobil Pengunjung