Bank DKI-Maluku Malut Bentuk KUB, Siap IPO!

Admin

19/06/2025

2
Min Read

On This Post

PT Bank DKI secara resmi menjalin sinergi strategis dengan PT Bank Maluku Malut (BMM) melalui pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB). Inisiatif ini menjadi pilar penting dalam strategi jangka panjang untuk menunjang pertumbuhan ekonomi daerah yang berkeadilan, sekaligus memperkuat fondasi stabilitas sektor keuangan nasional.

Penandatanganan perjanjian kolaborasi ini berlangsung di Balai Kota Jakarta, pada hari Rabu (5/6), disaksikan langsung oleh para gubernur dari Jakarta, Maluku, dan Maluku Utara, serta perwakilan dari OJK.

Direktur Utama Bank DKI, Agus Haryoto Widodo, menekankan bahwa pembentukan KUB ini merupakan momentum krusial dalam perjalanan transformasi Bank DKI menjadi entitas perbankan regional yang kompetitif di tingkat nasional.

“Kolaborasi ini memperluas jangkauan pasar dan memperkokoh struktur bisnis yang kami miliki. Hal ini merupakan bagian esensial dari persiapan menuju IPO Bank DKI,” ungkap Agus dalam keterangannya, Minggu (8/6/2025).

Sebagai pemegang saham pengendali kedua di BMM, Bank DKI akan berperan aktif dalam meningkatkan tata kelola perusahaan, manajemen risiko, sistem IT, hingga pengembangan sumber daya manusia. Kemitraan ini dipandang sebagai representasi nyata penguatan BPD yang selaras dengan arahan konsolidasi yang tertuang dalam POJK No. 12/POJK.03/2020.

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menegaskan bahwa kolaborasi ini merupakan manifestasi nyata kerja sama antarwilayah dalam mewujudkan pemerataan pembangunan.

“Ini bukan hanya sekadar tentang modal, melainkan juga tentang semangat membangun dari daerah-daerah pinggiran. Jakarta berperan sebagai enabler bagi pembangunan nasional,” jelasnya.

Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, dan Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoandra, menyambut baik sinergi yang terjalin. Keduanya meyakini bahwa penguatan layanan keuangan akan mengakselerasi aktivitas ekonomi lokal dan mendorong inklusi finansial, khususnya di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal). Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menilai kolaborasi ini sebagai wujud nyata visi jangka panjang konsolidasi BPD yang strategis dan memberikan dampak signifikan.

Sementara itu, Direktur Utama BMM, Syahrisal Imbar, menyatakan bahwa langkah ini merupakan awal dari transformasi besar bagi BMM serta membuka potensi kolaborasi bisnis antara pelaku usaha di Jakarta dan Maluku.

Inisiasi KUB Bank DKI-BMM telah dimulai sejak tahun 2024 dengan tujuan memenuhi ketentuan modal inti minimum, meningkatkan efisiensi BPD, serta mempersiapkan Bank DKI untuk melangkah menuju IPO. Sinergi ini diharapkan mulai memberikan dampak positif pada laporan keuangan konsolidasi dalam kurun waktu 6-12 bulan mendatang.

Dengan inisiatif ini, Bank DKI semakin memantapkan posisinya sebagai kekuatan baru dalam lanskap industri perbankan nasional. Ini adalah investasi jangka panjang yang menjanjikan, di tengah surplus neraca perdagangan Indonesia yang terus berlanjut.