PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) terus berupaya memajukan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Jawa Timur melalui program unggulannya, Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dukungan ini diwujudkan melalui partisipasi aktif dalam Pameran Produk Kreativitas dan Inovasi Desa The 6th Pameran Kampoeng Kreasi (PAKASI) Tahun 2025 yang diselenggarakan pada hari Kamis (29/5).
Berlokasi di Royal Plaza Surabaya, penyerahan KUR senilai total Rp 800 juta dilakukan secara simbolis oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, bersama Direktur Kepatuhan Bank Jatim, Umi Rodiyah, kepada dua nasabah terpilih. Umi menjelaskan bahwa inisiatif penyaluran kredit ini merupakan wujud komitmen Bank Jatim dalam mendukung program Kampoeng Kreasi, dengan tujuan utama memperkuat pemberdayaan masyarakat desa di seluruh Jawa Timur.
Umi menegaskan, Bank Jatim memiliki komitmen yang kuat untuk senantiasa mendukung program pemerintah, terutama dalam memperluas jangkauan pembiayaan kepada usaha produktif, meningkatkan daya saing UMKM, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan penciptaan lapangan kerja.
“Kami akan memberikan dukungan pembiayaan kepada sektor-sektor yang berpotensi menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi melalui penyaluran kredit, sehingga dapat mempercepat laju perekonomian nasional, khususnya di wilayah Jawa Timur,” ujar Umi dalam keterangannya, Senin (2/6/2025).
Lebih lanjut, Umi menjelaskan bahwa melalui program KUR, Bank Jatim siap mempercepat dan memperluas akses permodalan bagi sektor UMKM. Pihaknya memberikan jaminan bahwa program ini akan dilaksanakan sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh pemerintah, serta memastikan dana KUR dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan kapasitas produksi pelaku usaha.
Dengan akses pembiayaan yang semakin mudah dan terjangkau, diharapkan UMKM binaan Bank Jatim dapat meningkatkan kapasitas produksinya, memperluas jaringan pemasarannya, serta menciptakan lapangan kerja baru yang signifikan.
“Hingga saat ini, kami telah berhasil menyalurkan KUR ke berbagai sektor, termasuk perdagangan, pertanian, perikanan, dan industri kreatif. Bank Jatim tidak hanya menyediakan pembiayaan, tetapi juga memberikan pendampingan dan edukasi keuangan agar para pengusaha UMKM dapat mengelola usahanya dengan lebih efektif,” kata Umi.
Selain itu, Umi menambahkan bahwa sebagai upaya untuk memberikan kemudahan akses pembiayaan kepada masyarakat, Bank Jatim telah mengembangkan platform digital bernama Jatim Kilat. Sepanjang tahun 2024, Jatim Kilat telah menyetujui kredit sebesar Rp 8,04 triliun dan masih dalam proses sebesar Rp 1,21 triliun.
“Kami berharap, dengan masifnya penyaluran kredit yang telah dilakukan oleh Bank Jatim, dapat memberikan kontribusi nyata dalam mewujudkan impian para pelaku UMKM agar bisnis mereka dapat berkembang semakin pesat,” tegasnya.
Sementara itu, dalam sambutannya, Khofifah menyampaikan bahwa kegiatan tahunan ini menjadi wadah strategis bagi pelaku UMKM untuk memamerkan produk unggulan mereka, sekaligus memperluas jaringan pasar melalui pendekatan yang kreatif dan inovatif. Khofifah juga menekankan pentingnya bagi pelaku UMKM untuk terus mengembangkan daya saing produk melalui inovasi dan kreativitas yang berkelanjutan.
“Aspek inovatif menjadi sangat penting untuk mempertahankan eksistensi sekaligus memperluas pangsa pasar di tengah persaingan yang semakin ketat. Oleh karena itu, para pelaku UMKM jangan pernah merasa rendah diri. Peluang pasar untuk produk UMKM di dalam dan luar negeri masih sangat terbuka lebar,” tuturnya.
Menurut Khofifah, peran UMKM sebagai pilar utama perekonomian nasional tidak boleh diremehkan. Sektor ini mampu menyerap lebih dari 90 persen tenaga kerja dan memberikan kontribusi sekitar 60 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional.
“UMKM adalah tulang punggung ekonomi daerah. Oleh karena itu, strategi pemberdayaan UMKM tidak bisa dilakukan secara parsial, melainkan harus holistik. Mulai dari pelatihan, pembiayaan, digitalisasi, hingga penguatan akses pasar harus dilakukan secara simultan,” ujarnya.
Khofifah juga memberikan apresiasi atas kolaborasi lintas sektor, termasuk keterlibatan pihak swasta, akademisi, dan komunitas kreatif dalam mendukung pertumbuhan UMKM. Ia menyebut pendekatan pentahelix sebagai kunci dalam mempercepat transformasi UMKM Jawa Timur menuju ekonomi yang tangguh dan berkelanjutan.
Sebagai catatan, sepanjang tahun 2024, Bank Jatim berhasil mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 16,98 persen (YoY). Angka ini melampaui pertumbuhan rata-rata nasional yang hanya sebesar 10,39 persen (YoY). Komposisi penyaluran kredit Bank Jatim terdiri dari kredit konsumtif sebesar Rp 34,41 triliun atau meningkat 10,26 persen (YoY) dan kredit produktif sebesar Rp 29,65 triliun atau meningkat 25,88 persen (YoY).
Adapun peningkatan sektor kredit produktif didorong oleh pertumbuhan yang signifikan, terutama dari segmen mikro yang melonjak 23,34 persen (YoY), segmen ritel & menengah yang tumbuh sebesar 68,00 persen (YoY), dan segmen korporasi yang naik 1,28 persen (YoY). Untuk penyaluran KUR Bank Jatim sendiri hingga Desember 2024 mencapai angka Rp 5,61 triliun.
Sebagai informasi tambahan, pameran Kampoeng Kreasi 2025 ini diikuti oleh puluhan UMKM yang bergerak di berbagai sektor, seperti kuliner, fesyen, kriya, kosmetik berbasis herbal, hingga teknologi terapan berbasis lokal. Acara ini menjadi bagian dari upaya Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk memperkuat ekosistem ekonomi kreatif dan mendorong transformasi digital bagi pelaku usaha mikro.