JAKARTA, MasterV – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar, menyampaikan bahwa penyaluran bantuan sosial (bansos) pada kuartal II 2025 akan lebih tepat sasaran karena telah menggunakan data tunggal sosial ekonomi nasional.
Bansos ini merupakan salah satu dari lima stimulus ekonomi yang digulirkan pemerintah untuk membantu masyarakat.
Amalia meyakinkan bahwa bansos yang akan disalurkan pada Juni-Juli 2025 mendatang akan menjangkau mereka yang benar-benar membutuhkan.
"Penyaluran bansos di triwulan II ini didasarkan pada data tunggal sosial ekonomi nasional, sesuai dengan arahan Bapak Presiden dalam Inpres Nomor 4 Tahun 2025," jelas Amalia dalam konferensi pers yang berlangsung di Kantor Presiden, Jakarta, dan disiarkan secara daring pada Senin (2/6/2025).
"Dengan memanfaatkan data tunggal sosial ekonomi nasional yang terintegrasi, kami optimis bahwa bansos yang akan disalurkan pada triwulan II ini, sebagai bagian dari program stimulus ekonomi, akan jauh lebih efektif dan tepat sasaran," tegasnya.
Amalia menerangkan bahwa data tunggal sosial ekonomi nasional telah diintegrasikan oleh BPS sejak 3 Februari 2025 dan terus diperbarui secara berkala.
Selain itu, data tersebut juga telah disinkronkan dengan data dari Kementerian Sosial (Kemensos) untuk memastikan akurasi.
Lebih lanjut, BPS melakukan verifikasi ulang data bersama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk validasi yang lebih komprehensif.
Melalui proses panjang tersebut, teridentifikasi sebanyak 20,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM), di mana 16,5 juta di antaranya telah terverifikasi sebagai sasaran KPM yang memenuhi syarat.
"Dari 16,5 juta KPM yang terverifikasi, 14,3 juta di antaranya berada di desil satu dan penyalurannya telah dimulai oleh Menteri Sosial pada akhir 31 Mei. Kami juga melakukan pembersihan data untuk mengatasi inclusion error. Dari 6,9 juta keluarga yang kami lakukan ground check, ditemukan 1,9 juta keluarga yang sebenarnya tidak memenuhi syarat untuk menerima bantuan," papar Amalia.
"Data yang tidak valid tersebut kemudian dihapus dari data tunggal sosial ekonomi nasional, sehingga keluarga yang tidak berhak dikeluarkan dari daftar penerima bantuan," imbuhnya.
MasterV/Retia Kartika Dewi ilustrasi Aplikasi cek bansos PKH 2025 dan daftar bantuan atau subsidi yang akan diberikan pemerintah Indonesia mulai 5 Juni 2025, ada BSU, bansos PKH dan BPNT, diskon tarif transportasi, dan lainnya.Amalia menambahkan, stimulus berupa diskon transportasi dan diskon jalan tol juga telah diselaraskan dengan data BPS terkini.
Menurutnya, mobilitas masyarakat pada tahun ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
Jumlah wisatawan nusantara pada bulan April 2025 meningkat sebesar 23 persen dibandingkan dengan bulan April 2024, menandakan pemulihan sektor pariwisata.
"Hal ini menunjukkan bahwa insentif berupa diskon tiket, diskon transportasi, dan diskon jalan tol akan menjadi pendorong utama mobilitas masyarakat," ujar Amalia.
"Data Liputanku juga menunjukkan bahwa ada tiga puncak mobilitas masyarakat dalam setahun, yaitu saat Lebaran, libur sekolah Juni-Juli, dan akhir tahun," tutup Kepala BPS, Amalia Adininggar.