BCA Dorong Ekonomi Halal Lewat Sertifikasi UMKM 2025

Admin

23/06/2025

3
Min Read

On This Post

Sebagai wujud komitmen berkelanjutan dalam memperkuat ekonomi halal di Indonesia, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) kembali menginisiasi program Workshop Sertifikasi Halal 2025. Lebih dari 80 UMKM dari Kota Kisaran dan wilayah sekitarnya antusias mengikuti pembukaan program penting ini.

Acara pembukaan workshop berlangsung meriah di Kantor Cabang Utama (KCU) BCA Kisaran, Sumatera Utara. Dalam penjelasannya, Iwan Santoso Narto, Kepala Kantor Wilayah V BCA, menekankan dukungan penuh terhadap penguatan sektor UMKM. Beliau meyakini bahwa UMKM merupakan faktor kunci dalam mendorong Indonesia sebagai pusat industri halal di kancah global.

“Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi pusat industri halal dunia. Keterlibatan UMKM dalam mewujudkan visi mulia ini menjadi sangat penting, mengingat sektor ini mendominasi sekitar 99% dari total unit usaha di Indonesia. Melalui Workshop Sertifikasi Halal 2025, BCA berupaya mendukung langkah strategis pemerintah dalam memperkuat ekosistem industri halal, sekaligus memacu perkembangan UMKM,” jelas Iwan dalam keterangan tertulis, Selasa (10/6/2025).

Peningkatan kapasitas UMKM adalah pilar utama dalam komitmen BCA. Iwan menambahkan bahwa lokakarya ini menjadi bagian integral dari program pengembangan berkelanjutan yang dikenal dengan nama 'Bakti BCA'.

Dalam beberapa tahun terakhir, sertifikasi halal telah terbukti menjadi faktor signifikan yang memacu pertumbuhan bisnis UMKM. Data dari Kementerian Koperasi dan UKM RI menunjukkan bahwa omzet pelaku usaha meningkat sekitar 8,5% setelah memperoleh sertifikat halal. Oleh karena itu, kegiatan ini diharapkan menjadi wadah bagi pelaku UMKM untuk meningkatkan kualitas produk, memperluas skala usaha, dan memperkuat daya saing di pasar domestik dan internasional.

Sebelumnya, BCA telah sukses menyelenggarakan Workshop Sertifikasi Halal sebanyak dua kali dalam dua tahun terakhir (2023-2024). Selama periode tersebut, BCA telah memfasilitasi penerbitan 3.000 sertifikat halal untuk UMKM. Tahun ini, BCA menargetkan untuk mendukung penerbitan 2.000 sertifikat halal lainnya bagi UMKM.

Para pelaku UMKM yang berpartisipasi dalam lokakarya ini mendapatkan pendampingan intensif untuk memenuhi standar halal. BCA juga memfasilitasi penerbitan sertifikat halal gratis. Executive Vice President Corporate (EVP) Communication and Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn, menjelaskan bahwa materi workshop telah dirancang secara komprehensif untuk mengatasi kendala umum yang dihadapi UMKM dalam proses sertifikasi halal. Beliau juga menekankan bahwa program ini akan menjangkau berbagai wilayah di Indonesia, memastikan manfaatnya dirasakan secara merata.

“Seluruh materi telah dirancang khusus untuk menjawab kendala yang kerap dihadapi pelaku UMKM dalam mengurus sertifikat halal. Pada saat yang sama, BCA juga memastikan program ini menjangkau berbagai daerah di Indonesia, agar manfaatnya dapat dirasakan secara merata oleh pelaku UMKM dari berbagai latar belakang dan sektor usaha. Harapannya, program ini dapat mencetak semakin banyak UMKM unggul yang mampu berkontribusi aktif dalam penguatan industri halal serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” ungkap Hera.

Selain pendampingan sertifikasi, peserta juga mendapatkan akses ke berbagai dukungan lainnya. Dukungan tersebut termasuk pembukaan rekening digital, aktivasi QRIS melalui aplikasi Merchant BCA, akses ke fasilitas pembiayaan usaha (Kredit Usaha Rakyat/KUR), hingga edukasi pengembangan usaha berbasis tiga pilar: pelaku, produk & pasar, serta *business model canvas*. Workshop ini diakhiri dengan sesi *coaching clinic* dan pelatihan daring untuk *digital marketing*.

Selain program ini, BCA juga secara aktif mendorong pemberdayaan UMKM melalui berbagai inisiatif lainnya seperti Pojok UMKM, BCA UMKM Fest 2024, pembinaan UMKM desa wisata, partisipasi 32 UMKM di Trade Expo Indonesia, dan pelatihan UMKM Go Export sejak tahun 2023. BCA juga secara proaktif membantu perluasan pasar sejumlah pelaku UMKM binaan yang potensi nilai ekspornya mencapai Rp37 miliar pada tahun 2024.