Kabar duka ini telah dikonfirmasi secara resmi oleh keluarga mendiang Atkinson melalui sebuah unggahan di platform Facebook. Dalam pernyataan tersebut, pihak keluarga menginformasikan bahwa Atkinson menghembuskan napas terakhir akibat kanker pankreas.
Bagi perusahaan Apple, Atkinson adalah figur yang sangat krusial. Beliau adalah otak di balik pengembangan program QuickDraw, sebuah perangkat lunak yang menjadi fondasi bagi komputer Lisa dan Macintosh.
Perangkat lunak tersebut mencakup program antarmuka yang memungkinkan tampilan layar komputer untuk menampilkan beragam bentuk, teks, hingga gambar dengan tingkat efisiensi yang tinggi.
Atkinson juga berperan sebagai inisiator dari berbagai fungsi vital dalam dunia komputasi grafis, seperti menu “pull down” yang berfungsi untuk menampilkan berbagai opsi menu, hingga fitur klik dua kali yang digunakan untuk membuka folder, dokumen, maupun aplikasi.
Oleh karena itu, ia dianggap sebagai inovator dari banyak aspek esensial dalam komputasi grafis. Pasalnya, sebelum Macintosh diperkenalkan ke publik pada Januari 1984, mayoritas komputer masih berorientasi pada teks dan belum memiliki tingkat intuitif yang memadai.
Apple Kiri ke kanan: Pendiri Apple, Steve Jobs dan Bill Atkinson muda mengembangkan Macintosh
Karya monumental lainnya dari Atkinson adalah MacPaint, sebuah program menggambar digital yang hadir pada Macintosh generasi pertama. Program ini juga dilengkapi dengan sejumlah ikon yang dapat diklik oleh pengguna, untuk memilih berbagai alat seperti cat kuas, pena, hingga berbagai jenis pensil.
MacPaint memungkinkan para pengguna untuk membuat dan mengedit gambar secara langsung di layar perangkat, bahkan hingga memodifikasi setiap piksel gambar.
Dengan demikian, pengguna yang bahkan tidak memiliki keahlian menggambar sekalipun, dapat dengan mudah membuat gambar, ilustrasi, dan mendesain apapun yang mereka inginkan di layar.
Program ini memberikan dampak yang signifikan, mengubah lanskap komputer dari yang sebelumnya hanya digunakan untuk segmen bisnis dan hobi, menjadi sebuah produk konsumen yang mampu menunjang kreativitas individu.
Selain QuickDraw dan MacPaint, Atkinson juga memiliki peran penting dalam menciptakan program yang mampu merangkai teks, gambar, hingga video dalam sebuah basis data yang mudah untuk digunakan. Program ini menghasilkan perangkat lunak HyperCard milik Apple yang menjadi cikal bakal dari World Wide Web.
Disebut sebagai seorang visioner sejati
Sebagai informasi tambahan, Atkinson merupakan karyawan Apple yang ke-51. Berkat berbagai kontribusinya yang luar biasa, CEO Apple, Tim Cook, menyebut Atkinson sebagai seorang visioner sejati.
“Ia adalah seorang visioner sejati yang kreativitas, hati, dan karya inovatifnya pada Mac akan terus menginspirasi kita selamanya,” ujar Tim Cook melalui akun media sosial X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter) dengan handle @tim_cook.
We are deeply saddened by the passing of Bill Atkinson. He was a true visionary whose creativity, heart, and groundbreaking work on the Mac will forever inspire us. Our thoughts are with his loved ones.
Melalui unggahan yang sama, Cook juga menyampaikan ungkapan belasungkawanya atas kepergian insinyur Atkinson.
Sekilas mengenai profil Atkinson, pria dengan nama lengkap William Dana Atkinson ini lahir di Los Gatos, California, AS pada tanggal 17 Maret 1951. Ia adalah putra dari pasangan dokter John Atkinson dan Ethel Dana Atkinson. Dan Atkinson merupakan anak ketiga dari tujuh bersaudara.
Ketika dibujuk untuk menjadi karyawan Apple oleh salah satu pendiri Apple, Steve Jobs, Atkinson saat itu sedang menempuh pendidikan untuk meraih gelar Ph.D dalam bidang neurologi di University of Washington. Ia akhirnya luluh dengan rayuan Jobs hingga memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikan doktoralnya tersebut.
Selama awal tahun 1980-an, terutama ketika Jobs memimpin tim perancang perangkat lunak dan perangkat keras Macintosh, Atkinson dan Jobs menjadi sangat dekat dan sulit untuk dipisahkan.
Namun, ketika Jobs dipaksa untuk meninggalkan Apple pada tahun 1985 dan mendirikan perusahaan baru, Atkinson yang dibujuk untuk ikut bergabung, menolak ajakan dari pendiri Apple tersebut demi melanjutkan proyek HyperCard.
Penolakan tersebut membuat Jobs merasa kecewa, sehingga menyebabkan hubungan keduanya menjadi renggang setelah kejadian itu.
Selama masa hidupnya, Atkinson telah menikah sebanyak tiga kali, sebagaimana dilansir Liputanku dari New York Times, Senin (9/6/2025).
Kepergiannya meninggalkan seorang istri, Jingwen Cai, dua anak perempuan, seorang putra tiri dan putri tiri, dua saudara laki-laki dan empat saudara perempuan.
Selamat jalan, Atkinson.