BMKG: Kota Besar Waspada Hujan Ringan Hingga Petir!

Admin

05/06/2025

3
Min Read

On This Post

BMKG: Mayoritas Kota Besar Hujan Ringan-Berawan Hari Ini

MasterV, Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan bahwa sebagian besar kota besar di Indonesia pada hari Jumat, 30 Mei 2025, akan mengalami kondisi cuaca berawan hingga hujan ringan, bahkan hujan disertai petir. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang mungkin terjadi.

MasterV, Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan bahwa sebagian besar kota besar di Indonesia pada hari Jumat, 30 Mei 2025, akan mengalami kondisi cuaca berawan hingga hujan ringan, bahkan hujan disertai petir. Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang mungkin menyertai.

Seperti yang dilaporkan oleh Antara, Prakirawati BMKG, Nurul Izzah Fitria, dalam siaran daringnya menjelaskan bahwa hujan dengan intensitas ringan, atau curah hujan kurang dari 2,5 mm per jam, diperkirakan akan mengguyur kota-kota seperti Medan, Pekanbaru, Denpasar, Mataram, Kupang, Samarinda, Makassar, Palu, Manado, Kendari, Ternate, Ambon, Sorong, Manokwari, dan Jayapura.

Selanjutnya, hujan dengan intensitas sedang berpotensi melanda Kota Mamuju, Nabire, dan Jayawijaya. Pertimbangkan untuk mempersiapkan diri dengan baik.

Sementara itu, Kota Palangka Raya dan Tanjung Selor diperkirakan akan mengalami hujan dengan intensitas lebih dari 5,0 mm per jam, bahkan disertai petir. Kondisi ini menuntut perhatian dan kehati-hatian ekstra.

Kemudian, untuk Kota Banda Aceh, Padang, Tanjung Pinang, Jambi, Bengkulu, Palembang, Pangkal Pinang, Bandar Lampung, Serang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Pontianak, Banjarmasin, Gorontalo dan Merauke, diperkirakan cuaca akan didominasi oleh kondisi berawan, berawan tebal, dan/atau berkabut sepanjang hari, dengan suhu yang diperkirakan berkisar antara 25 hingga 31 derajat Celcius.

Prakirawati BMKG menjelaskan lebih lanjut bahwa potensi hujan di sebagian besar wilayah Indonesia ini dipengaruhi oleh sejumlah dinamika atmosfer, termasuk transisi dari musim hujan menuju musim kemarau, serta kondisi kelokalan cuaca di masing-masing wilayah. Faktor-faktor ini berperan penting dalam pembentukan pola cuaca yang kita amati.

BMKG mendeteksi adanya keberadaan Sirkulasi Siklonik di Selat Makassar dan wilayah Maluku Utara. Fenomena ini memicu terbentuknya konvergensi di wilayah Kalimantan Selatan, Laut Banda – wilayah Teluk Bone dan Sulawesi Tengah dan Laut Banda. Situasi ini perlu menjadi perhatian kita bersama.

Kondisi dinamika atmosfer tersebut dinilai memiliki potensi untuk meningkatkan pertumbuhan awan penghujan di sepanjang wilayah yang terdampak, percepatan angin permukaan hingga melebihi 25 knot, serta memicu gelombang laut tinggi. Dampak-dampak ini perlu diantisipasi dengan baik.

BMKG juga menyampaikan laporan mengenai potensi terjadinya banjir rob di wilayah pesisir Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, utara Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, dan pesisir Maluku. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap kondisi ini.