Stok Beras Cipinang Aman? Bos Pangan Turun Tangan!

Admin

16/06/2025

2
Min Read

On This Post

Arief Prasetyo Adi, selaku Kepala Badan Pangan Nasional (NFA), terjun langsung melakukan pengecekan ketersediaan beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC). Penting untuk dipahami bahwa PIBC, sebagai barometer utama pasar beras nasional, memegang peranan krusial dalam dinamika harga beras yang dirasakan langsung oleh konsumen.

Dalam kunjungan yang dilaksanakan pada hari Kamis (5 Juni 2025) di PIBC, Jakarta, beliau berupaya memastikan bahwa pasokan beras berada dalam kondisi aman, bahkan melebihi batas normal. Hasil pengamatan selama periode 25 Mei hingga 1 Juni 2025 menunjukkan rata-rata stok beras di PIBC mencapai angka 49.960 ton.

Dengan demikian, kondisi stok beras di PIBC dapat dikatakan masih sangat memadai untuk memenuhi kebutuhan pasar grosir dan berada pada level yang cukup aman. Perlu diketahui bahwa level minimal stok yang harus dijaga di PIBC adalah 30 ribu ton.

“Dengan rata-rata stok beras yang tercatat dalam beberapa hari terakhir, kita dapat menyimpulkan bahwa stok beras di PIBC berada di atas 45 ribu ton. Hari ini, kami masih menunggu hasil re-stock taking di PIBC, dengan tujuan untuk mengetahui secara akurat kondisi stok beras yang ada,” jelas Arief, dalam keterangan yang disampaikan pada hari Jumat (6 Juni 2025).

Arief menekankan bahwa pemerintah siap menyalurkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) jika memang diperlukan, terutama ketika stok mulai menipis dan harga mengalami kenaikan selama 10 hari berturut-turut di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

“Intervensi pemerintah, seperti penyaluran SPHP, baru akan diimplementasikan jika pasokan benar-benar terbatas atau harga terus meningkat selama 10 hari di atas HET. Biasanya, Gubernur DKI Jakarta akan mengirimkan surat kepada Pemerintah Pusat apabila diperlukan tambahan pasokan ke PIBC,” imbuh Arief.

Arief juga menegaskan bahwa produksi beras saat ini tengah mengalami peningkatan. Penyerapan yang dilakukan oleh Perum Bulog juga tergolong tinggi, mencapai 2,4 juta ton dalam beberapa bulan terakhir selama musim panen raya.

Berdasarkan data dari Kerangka Sampel Area (KSA) BPS, produksi beras dari Januari hingga Juli tahun ini diproyeksikan mencapai 21,76 juta ton. Angka ini menunjukkan kenaikan sebesar 14,95 persen dibandingkan periode Januari-Juli 2024, dan naik 3,1 persen dibandingkan Januari-Juli 2023.

“Kita patut bersyukur karena proyeksi produksi beras untuk periode Januari sampai Juli 2025 meningkat hingga 2,83 juta ton dibandingkan tahun 2024. Secara logika, jika stok beras melimpah dan produksi tinggi, seharusnya harga tidak mengalami kenaikan,” pungkas Arief.

Pengecekan ini dilakukan sebagai tindak lanjut terhadap informasi mengenai kelangkaan dan kenaikan harga beras di Pasar Induk Beras Cipinang. Informasi ini sebelumnya disampaikan oleh Ketua Koperasi Pedagang Beras Cipinang, Zulkifli Rasyid.