Gudang Ban Terbakar, Bos Diminta Rp 8 Juta Oknum Warga?

Admin

22/06/2025

3
Min Read

On This Post

BEKASI, MasterV – Di tengah kesedihan mendalam dan situasi panik yang melanda akibat kebakaran dahsyat yang menghanguskan gudang sekaligus toko ban miliknya di kawasan Pondok Gede, Bekasi, Oscar Fernando justru dihadapkan pada kenyataan yang lebih menyakitkan.

Mirisnya, Oscar malah menjadi target permintaan sejumlah uang oleh oknum warga, dengan alasan yang dikemukakan adalah untuk biaya operasional petugas pemadam kebakaran.

“Betul, saya dimintai uang sebesar Rp 8 juta,” ungkap Oscar kepada MasterV, Senin (9/6/2025).

Menurut pengakuan pemilik toko dan gudang ban tersebut, permintaan uang yang tidak masuk akal itu terjadi pada Sabtu (7/6/2025) sore, berselang dua hari setelah kobaran api meluluhlantakkan gudangnya yang berlokasi di Jalan Raya Jatimakmur.

Oknum yang mengaku sebagai seorang “penengah” itu mengemukakan alasan klasik, yaitu kebutuhan operasional serta konsumsi bagi para petugas damkar yang saat itu masih terus berupaya melakukan proses pendinginan di lokasi kejadian.

Oscar menuturkan bahwa dirinya sempat diminta untuk segera bertemu dengan orang tersebut secara langsung di lokasi kebakaran.

Sesampainya di sana, Oscar yang masih dalam kondisi syok akibat musibah yang menimpanya, tidak langsung menyerahkan uang yang diminta.

Oscar kemudian mengambil inisiatif untuk melakukan konfirmasi terlebih dahulu kepada petugas damkar yang bertugas. Langkah inilah yang kemudian mengungkap adanya indikasi kuat praktik pemerasan.

“Saya bertanya langsung kepada petugas damkar, dan mereka terkejut. Mereka mengatakan, ‘Kami sama sekali tidak pernah meminta uang’,” jelas Oscar.

Petugas damkar dengan tegas menyatakan bahwa tidak ada permintaan uang dalam bentuk apapun yang berasal dari pihak mereka. Bahkan, mereka mengaku sangat berterima kasih jika hanya diberikan makanan saat bertugas.

“Jangankan meminta uang, diberi makan saja kami sudah sangat bersyukur,” tutur salah seorang petugas.

Merasa telah dibohongi mentah-mentah, Oscar merasa sangat kecewa. Ia menilai bahwa tindakan oknum tersebut sangat tidak berperikemanusiaan, mengingat dirinya saat ini sedang menanggung kerugian yang sangat besar akibat kebakaran yang diduga disebabkan oleh korsleting listrik.

“Coba bayangkan, saya sedang merugi sebesar Rp 8 miliar. Masih saja ada oknum yang tega meminta uang,” ucap Oscar dengan nada lirih.

Kejadian ini menjadi sebuah ironi yang sangat memprihatinkan di tengah bencana, di mana seorang korban yang belum sempat bangkit dari keterpurukan, justru malah menjadi sasaran empuk bagi segelintir pihak yang tidak bertanggung jawab.

Dugaan pemerasan ini semakin menambah tekanan psikologis bagi Oscar, yang saat ini tengah berjuang menghitung kerugian serta mencari cara untuk bangkit kembali dari kehancuran bisnisnya.

Pihak Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kota Bekasi telah memberikan klarifikasi, memastikan bahwa oknum tersebut bukanlah bagian dari petugas resmi mereka.

Mereka juga mengimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati terhadap pihak-pihak yang mengatasnamakan institusi mereka demi kepentingan pribadi.

Kebakaran yang terjadi pada Kamis malam (5/6/2025) sekitar pukul 23.35 WIB itu telah meluluhlantakkan seluruh isi gudang dan toko milik Oscar. Meskipun tidak sampai menimbulkan korban jiwa, kerugian akibat peristiwa ini ditaksir mencapai miliaran rupiah.

Bagi Oscar, selain harus berjuang memulihkan kondisi usahanya, ia juga harus menghadapi kenyataan pahit bahwa empatinya telah disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

(Reporter: Achmad Nasrudin Yahya | Editor: Abdul Haris Maulana)