Belanda Investasi Rp 4,8 T di RI, Kadin Ungkap Sektornya!

Admin

22/06/2025

3
Min Read

On This Post

“`html

Anindya Novyan Bakrie, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, baru-baru ini mengungkapkan kabar menggembirakan. Menurutnya, para pengusaha asal Belanda berencana melakukan investasi di Indonesia dengan nilai mencapai US$ 300 juta, atau setara dengan Rp 4,8 triliun (dengan kurs Rp 16.424). Informasi penting ini disampaikan langsung oleh Duta Besar (Dubes) Kerajaan Belanda untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN, Marc Gerritsen.

Pertemuan antara Anindya dan Marc berlangsung di The Convergence Indonesia, Kawasan Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, pada hari Senin, 9 Juni. Fokus utama investasi dari Belanda ini akan tertuju pada sejumlah sektor vital, di antaranya ketahanan pangan, bidang kemaritiman, serta pengelolaan sumber daya air.

Selain membahas sektor-sektor yang menjadi prioritas utama, pertemuan tersebut juga menyinggung berbagai program sosial yang penting, seperti program Makan Bergizi Gratis (MBG), penyediaan rumah yang terjangkau bagi masyarakat, serta potensi kerja sama dalam penyediaan tenaga kerja migran, termasuk para pelaut dan tenaga kerja yang ahli di bidang kesehatan.

"Target yang ingin dicapai adalah menemukan mitra yang tidak hanya sekadar mitra dagang, tetapi juga mitra investasi yang solid. Belanda sendiri memiliki lembaga bernama Invest International. Mereka memiliki alokasi dana sekitar US$ 300 juta yang ingin difokuskan untuk Indonesia, dengan tujuan memulai bisnis-bisnis yang memiliki potensi jangka panjang. Dari pemerintahnya, hal ini terlihat sangat konkret," jelas Anindya dalam keterangan tertulis yang Liputanku kutip pada hari Selasa, 10 Juni 2025.

Dalam audiensi yang produktif tersebut, Anindya juga mengumumkan bahwa pada tanggal 16 Juni 2025 mendatang, sebanyak 120 perusahaan terkemuka asal Belanda akan berkunjung ke Indonesia dalam rangka menjalankan misi dagang dan investasi yang signifikan.

"Misi ini sangat serius dan terencana dengan matang. Fokus mereka tidak hanya terbatas di Jakarta saja. Ke-120 perusahaan ini akan dibagi-bagi, sebagian akan mengunjungi Medan, Semarang, bahkan Makassar, tergantung pada topik dan bidang keahlian mereka," papar Anindya lebih lanjut.

Menurut Anindya, Belanda saat ini merupakan investor terbesar yang berasal dari kawasan Uni Eropa di Indonesia, dengan kontribusi yang mencapai sekitar 46% dari total investasi Eropa secara keseluruhan. "Angka ini sangat besar dan menunjukkan bahwa hubungan yang baik antara kedua negara tidak hanya bersifat simbolis, tetapi juga memiliki dampak ekonomi yang sangat signifikan," imbuh Anindya.

Sementara itu, Dubes Marc Gerritsen menyampaikan apresiasinya atas keterbukaan dan dukungan yang diberikan oleh Kadin dalam menjalankan misi besar ini. Ia menegaskan bahwa kerja sama yang terjalin dengan Kadin memiliki nilai strategis yang tinggi, terutama dalam menjembatani kebutuhan pembangunan Indonesia dengan keunggulan yang dimiliki oleh sektor swasta Belanda.

"Dalam pertemuan yang konstruktif ini, kami membahas secara mendalam mengenai bagaimana pemerintah dan pengusaha Belanda, bersama dengan Kadin, dapat bekerja sama dengan lebih erat lagi. Fokus utama kami adalah pada sektor hortikultura, pengelolaan air, dan bidang kemaritiman, yaitu bidang-bidang di mana Belanda memiliki keahlian yang mendalam, sementara Indonesia memiliki ambisi besar untuk berkembang," urai Gerritsen.

Lebih lanjut, Gerritsen menuturkan bahwa dana investasi sebesar US$ 300 juta telah dialokasikan melalui lembaga Invest International Belanda untuk mendukung berbagai inisiatif investasi yang menjanjikan di Indonesia. Dana tersebut secara khusus ditujukan untuk membiayai proyek-proyek bisnis jangka panjang dan berkelanjutan di berbagai sektor yang menjadi prioritas.

"Kami, dari pihak kedutaan, akan melakukan yang terbaik untuk menghubungkan mitra-mitra potensial dari kedua negara, dengan tujuan utama untuk mewujudkan tujuan pembangunan yang telah ditetapkan oleh Indonesia," pungkas Gerritsen.

“`