JAKARTA, MasterV – Taruna Ikrar, selaku Anggota Amirul Hajj dan juga Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), menyampaikan peringatan penting kepada seluruh jemaah haji Indonesia. Beliau menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi heat stroke akibat cuaca ekstrem yang melanda Tanah Suci.
Menurut Taruna, perkiraan suhu di Arab Saudi selama pelaksanaan puncak haji dapat melonjak hingga mencapai angka yang mengkhawatirkan, yaitu 50 derajat celsius.
"Secara umum, tubuh manusia hanya mampu менtoleransi suhu hingga 40 derajat celsius. Ini berarti ada selisih suhu yang cukup signifikan dan berpotensi membahayakan," ungkap Taruna di Jeddah, seperti yang dilansir dari keterangan resmi pada hari Sabtu (31/5/2025).
Guna mencegah terjadinya heat stroke, Taruna menghimbau agar para jemaah haji mengintensifkan konsumsi air zamzam untuk menjaga hidrasi tubuh secara optimal.
"Baik air mineral biasa maupun air zamzam, keduanya sangat penting. Kecukupan cairan dalam tubuh akan membantu menjaga keseimbangan, terutama saat pembuluh darah mengalami pelebaran akibat paparan panas," jelasnya lebih lanjut.
Selain itu, jemaah haji juga diimbau untuk lebih peka terhadap sinyal-sinyal yang diberikan oleh tubuh, terutama jika merasakan kelelahan dan membutuhkan istirahat.
"Apabila mulai merasakan pusing atau tubuh terasa lemas, segeralah mencari tempat teduh yang sejuk, seperti di bawah pepohonan atau di dalam bangunan. Berikan waktu bagi tubuh untuk memulihkan diri," sarannya.
Lebih lanjut, Taruna menyarankan agar jemaah haji yang memiliki riwayat heat stroke mempertimbangkan untuk melaksanakan ibadah pada malam hari, saat suhu cenderung lebih rendah dan bersahabat.
"Jika seseorang terkena heat stroke, segera baringkan di tempat yang sejuk dan pastikan sirkulasi udara lancar. Berikan air minum jika yang bersangkutan masih dalam keadaan sadar. Lakukan pijatan lembut pada bagian punggung atau kaki, dan kompres dingin juga dapat membantu," tambahnya.
Taruna menegaskan bahwa cuaca panas bukanlah penghalang untuk tetap sehat selama menjalankan ibadah haji, asalkan setiap jemaah senantiasa menjaga diri dengan baik.
"Dengan persiapan yang matang dan saling mengingatkan satu sama lain, Insya Allah jemaah haji kita dapat menjalankan ibadah dengan lancar, aman, dan selamat,” pungkasnya dengan optimis.