Sebagai wujud komitmen untuk memajukan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) terus berupaya mewujudkan UMKM yang berkelas. Salah satu inisiatif strategis yang dijalankan adalah mendorong UMKM untuk memperoleh sertifikasi halal melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang dikenal dengan nama BRI Peduli.
Implementasinya diwujudkan melalui kegiatan fasilitasi sertifikasi halal bagi para pelaku UMKM di berbagai wilayah Indonesia, yang secara resmi dimulai pada awal Mei 2025. Program yang komprehensif ini dirancang khusus untuk memberikan pelatihan intensif dan pendampingan berkelanjutan dalam proses sertifikasi halal, sesuai dengan ketentuan yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal.
"BRI hadir sebagai mitra strategis untuk membantu para pelaku usaha dalam memenuhi standar kehalalan produk. Dengan demikian, kami berharap dapat meningkatkan kualitas produk UMKM sekaligus memperkuat daya saing mereka di pasar yang semakin kompetitif," ungkap Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, dalam keterangan tertulis yang disampaikan pada hari Jumat, 30 Mei 2025.
Beliau menjelaskan bahwa sebanyak 70 UMKM dari berbagai pelosok Indonesia berpartisipasi dalam program ini. Pelaksanaan dilakukan secara tatap muka di Kantor Pusat BRI dan juga secara daring melalui platform virtual. Partisipasi peserta dari berbagai daerah ini mencerminkan kesungguhan BRI dalam memberikan dukungan inklusif kepada pelaku UMKM di seluruh Indonesia, yang merupakan pilar penting perekonomian nasional.
Agustya Hendy Bernadi menegaskan bahwa langkah proaktif ini merupakan perwujudan dukungan BRI terhadap peningkatan daya saing, keberlanjutan usaha, dan perluasan akses pasar bagi UMKM, terutama bagi produk makanan dan minuman.
"Sertifikasi halal menjadi faktor krusial dalam menjamin keamanan dan memberikan rasa nyaman kepada konsumen. Lebih dari itu, sertifikasi ini membuka pintu menuju peluang akses pasar yang jauh lebih luas," jelasnya.
Program ini dirancang tidak hanya untuk memenuhi aspek administratif sertifikasi, tetapi juga untuk meningkatkan pemahaman mendalam dan kesiapan komprehensif para pelaku UMKM.
Melalui pendekatan yang terstruktur dengan baik, para peserta mendapatkan bekal materi yang relevan, seperti proses sertifikasi halal dan dokumen sistem jaminan proses produk halal. Materi ini menjadi landasan penting dalam memahami kewajiban dan standar kehalalan produk yang harus dipenuhi.
Beliau menambahkan, dengan pendampingan yang berkelanjutan, BRI memastikan bahwa para pelaku usaha memiliki kemampuan yang memadai untuk mengelola proses sertifikasi secara mandiri dan berkelanjutan.
Dengan pendekatan yang holistik ini, BRI berharap semakin banyak UMKM binaan yang tidak hanya mampu bertahan di tengah tantangan ekonomi, tetapi juga berkembang menjadi pelaku usaha yang berdaya saing tinggi dan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
"Program ini adalah bagian integral dari upaya strategis BRI untuk mendukung UMKM agar dapat naik kelas. Dengan memiliki sertifikasi halal, para pelaku usaha dapat meningkatkan kepercayaan konsumen secara signifikan dan menembus pasar yang lebih luas, baik di tingkat domestik maupun global," pungkas Hendy.