Kolaborasi strategis terjalin antara Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), yang juga dikenal sebagai Indonesia Eximbank, dengan Bank Mandiri. Tujuan utama dari sinergi ini adalah untuk mengakselerasi performa ekspor Indonesia secara signifikan.
Wujud dari kolaborasi ini mencakup tiga aspek penting dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS). Pertama, penyaluran kredit jangka pendek dengan total limit mencapai Rp 1 triliun, serta fasilitas treasury line dengan Credit Equivalent Limit sebesar US$3,6 juta. Kedua, pemberian jaminan kredit yang ditujukan bagi para pelaku usaha yang berorientasi pada kegiatan ekspor. Ketiga, pengembangan kapasitas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar mampu bersaing secara efektif di kancah pasar global.
Kerja sama yang terjalin ini mempunyai tujuan utama, yaitu mendorong pembiayaan ekspor nasional agar menjadi lebih terstruktur dan sejalan dengan komitmen keberlanjutan yang diusung oleh Bank Mandiri.
Menurut Senior EVP Bank Mandiri, Dadang Ramadhan, kolaborasi strategis ini merupakan bagian integral dari komitmen Bank Mandiri untuk memperluas perannya sebagai mitra keuangan utama bagi para pelaku ekspor.
"Melalui sinergi yang solid ini, Bank Mandiri berupaya menyediakan akses pendanaan yang lebih fleksibel, yang bertujuan untuk mendukung para pelaku usaha dalam meningkatkan kontribusi ekspor Indonesia secara keseluruhan," jelas Dadang dalam keterangan resminya, Minggu (1/6/2025).
Sinergi ini juga meliputi penjaminan kredit serta pengembangan kapasitas UMKM, sebagai perwujudan komitmen untuk mendorong ekspor dari sektor usaha kecil dan menengah.
"Bank Mandiri dan LPEI berkomitmen untuk terus memperluas dukungan kepada UMKM melalui program pembinaan yang komprehensif dan akses permodalan yang mudah, sehingga mereka dapat naik kelas dan menembus pasar global," tambah Dadang.
Plt. Direktur Pelaksana Keuangan, Operasional, dan Teknologi Informasi LPEI, Anwar Harsono, mengungkapkan bahwa fasilitas Kredit Jangka Pendek dan Treasury Line akan dioptimalkan untuk mempercepat pembiayaan ekspor yang memiliki nilai tambah tinggi.
"Fasilitas dari Bank Mandiri diharapkan dapat mendukung pelaksanaan peran LPEI dalam memfasilitasi para pelaku ekspor nasional secara lebih optimal dan efisien," ujar Anwar.
Anwar melanjutkan bahwa perjanjian ini juga memungkinkan LPEI untuk memberikan jaminan atas fasilitas pembiayaan yang disalurkan oleh Bank Mandiri, baik dalam bentuk pembiayaan modal kerja maupun pembiayaan investasi, kepada nasabah Bank Mandiri yang memiliki orientasi ekspor yang kuat.
"Penjaminan kredit oleh LPEI memberikan keuntungan struktural yang signifikan bagi Bank Mandiri dalam pengelolaan risiko pembiayaan. Hal ini disebabkan karena pembiayaan yang dijamin oleh LPEI akan memiliki bobot Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) sebesar 0%. Dengan demikian, aset produktif yang dibiayai akan tercatat sebagai aset berkualitas lancar. Lebih jauh lagi, skema ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan diri para pelaku usaha untuk melakukan ekspansi ekspor ke pasar internasional," papar Anwar lebih lanjut.
Sebagai bagian dari upaya bersama dalam membina dan mengembangkan UMKM Indonesia agar mampu bersaing secara global serta menjadi bagian integral dari ekosistem ekspor yang tangguh dan berkelanjutan, LPEI juga turut serta dalam pengembangan kapasitas UMKM binaan Bank Mandiri.
Bank Mandiri dan Indonesia Eximbank akan menyelenggarakan pelatihan dan pendampingan kepada UMKM di 12 titik lokasi region Bank Mandiri. Hingga saat ini, telah berjalan 4 kelas yang sukses diselenggarakan di Jakarta, Garut, dan Bogor, dengan melibatkan total 113 UKM yang bergerak di bidang fashion, kerajinan, makanan, minuman, dan sektor lainnya.
Skema ini diharapkan mampu meningkatkan kepercayaan diri para pelaku usaha dalam melakukan ekspansi bisnis ke pasar internasional. Bank Mandiri berpendapat bahwa penguatan peran UMKM dalam kegiatan ekspor menjadi sangat penting, terutama di tengah situasi ketidakpastian global yang ada saat ini. Oleh karena itu, dukungan berkelanjutan dari sisi kapasitas dan modal kerja sangat dibutuhkan.
Kerja sama dalam pengembangan kapasitas ini mencakup pelatihan, pendampingan, serta akses pembiayaan yang difokuskan pada sektor-sektor yang memiliki potensi ekspor yang besar. Program ini juga terintegrasi secara erat dengan target pemerintah untuk memperluas kontribusi UMKM terhadap ekspor nasional, yang saat ini masih berada di bawah angka 15%.
Selain fokus pada pembiayaan dan pengembangan kapasitas, Bank Mandiri juga berupaya memperkuat layanan ekspor melalui platform digital Kopra by Mandiri. Platform ini dirancang untuk memberikan kemudahan bertransaksi kepada para eksportir melalui satu portal terpadu yang mencakup berbagai fitur penting, seperti pembiayaan, remitansi, dan informasi pasar yang relevan.
Langkah strategis ini mencerminkan akselerasi yang dilakukan oleh Bank Mandiri dalam memperkuat posisinya sebagai mitra strategis bagi para pelaku ekspor nasional, tidak hanya dari sisi korporasi besar, tetapi juga UMKM. Komitmen ini sejalan dengan upaya bersama untuk membangun fondasi ekonomi yang lebih kokoh dan berorientasi pada kegiatan ekspor.