Mungkin terdengar seperti kisah fiksi, namun serangan burung terhadap manusia bukanlah isapan jempol belaka. Beberapa spesies burung dapat menjadi sangat agresif, terutama jika merasa terancam atau saat melindungi keturunannya. Berikut adalah enam burung paling berbahaya di dunia yang sebaiknya Anda waspadai.
1. Kasuari (Casuarius casuarius): Si “Dinosaurus” Mematikan
iStockphoto/BirdImages kasuari, salah satu spesies burung yang tak mampu terbang.
Kasuari adalah burung berukuran besar yang tidak dapat terbang, mendiami wilayah Australia dan Papua. Burung ini memiliki tiga jari kaki, dan jari kaki terdalam dilengkapi dengan kuku yang menyerupai belati tajam. Ketika merasa terancam, kasuari mampu menyerang dengan kecepatan mencapai 50 km/jam.
Meskipun serangan terhadap manusia jarang terjadi, insiden yang dilaporkan umumnya berkaitan dengan aktivitas pemberian makan oleh manusia. Salah satu kejadian yang tercatat adalah pada tahun 1926, seorang remaja meninggal dunia setelah lehernya terluka akibat sabetan kuku kaki kasuari. Kasuari dikenal memiliki sifat teritorial yang kuat dan dapat menyerang tanpa peringatan.
“Kasuari berpotensi membunuh manusia hanya dengan satu sabetan kakinya yang tajam,” demikian hasil berbagai penelitian mengenai burung ini.
2. Burung Unta (Struthio camelus): Raksasa Afrika dengan Tendangan Maut
PIXABAY/cocoparisienne Ilustrasi seekor burung unta.
Sebagai burung terbesar di muka bumi, burung unta jantan dewasa dapat mencapai ketinggian 2,75 meter dengan bobot lebih dari 150 kilogram. Walaupun cenderung menghindari konfrontasi, mereka mampu berlari hingga kecepatan 72 km/jam dan melancarkan serangan dengan tendangan mematikan jika merasa terdesak.
Sebuah cerita menarik datang dari musisi legendaris, Johnny Cash, yang nyaris meregang nyawa akibat tendangan burung unta di peternakannya pada tahun 1981. Tendangan tersebut mengenai sabuk logam yang melindungi dirinya dari cedera fatal.
“Seandainya bukan karena gesper sabukku, perutku pasti sudah robek,” kenang Cash mengenai peristiwa tersebut.
3. Emu (Dromaius novaehollandiae): Rival Kasuari dari Benua Australia
australiangeographic.com/Mike Langford Burung Emu memiliki jari kaki yang beradaptasi secara khusus, memungkinkan mereka berputar secepat kucing.
Serupa dengan kasuari, emu juga merupakan burung yang tidak dapat terbang dan memiliki kemampuan lari yang cepat—mencapai kecepatan 50 km/jam. Kaki mereka yang kuat dan cakar tiga jari mampu melukai musuh jika merasa terpojok.
Walaupun jarang menyebabkan kematian, serangan emu tetap berbahaya. Pada tahun 2009 saja, tercatat lebih dari 100 kasus serangan emu terhadap manusia di Australia dan kebun binatang internasional.
4. Lammergeier (Gypaetus barbatus): Si Pemecah Tulang dari Langit
Burung vultur berjanggut
Burung vultur berjanggut ini memiliki rentang sayap mencapai 3 meter dan terkenal dengan kebiasaannya menjatuhkan tulang, bahkan kura-kura, dari ketinggian 80 meter untuk mendapatkan sumsum di dalamnya.
Meskipun serangan terhadap manusia hanya bersifat anekdot, legenda mengisahkan bahwa penulis drama Yunani, Aeschylus, meninggal dunia karena kepalanya tertimpa kura-kura yang dijatuhkan oleh lammergeier yang mengira kepalanya adalah batu.
5. Burung Hantu Bertanduk Besar (Bubo virginianus): Teror Senyap di Kegelapan Malam
freepik.com Ilustrasi burung hantu yang merupakan hewan nokturnal
Ditemukan di seluruh wilayah Amerika, burung hantu bertanduk besar ini dapat tumbuh hingga lebih dari 60 cm panjangnya, dengan kekuatan cengkeraman mencapai 500 psi—setara dengan gigitan anjing penjaga berukuran besar. Mereka dikenal menyerang wajah dan kepala apabila merasa terancam.
Insiden dilaporkan terjadi di Seattle (2012) dan Oregon (2015), di mana pelari dan pejalan kaki diserang oleh burung hantu ini yang menyambar dari pepohonan.
6. Barred Owl (Strix varia): Sang Penjaga Hutan yang Agresif
Burung hantu barred owl
Burung hantu ini memang berukuran lebih kecil dibandingkan burung hantu bertanduk besar, namun serangan terhadap pendaki dan pelari juga telah dilaporkan di berbagai kawasan Amerika Utara.
Salah satu kasus paling unik terjadi dalam ranah hukum. Pada tahun 2003, seorang pria dituduh melakukan pembunuhan terhadap istrinya. Akan tetapi, investigasi ulang menunjukkan kemungkinan besar korban diserang oleh barred owl yang menyambar wajah dan kepalanya, sebelum akhirnya terjatuh dari tangga dan meninggal dunia. Kasus ini menginspirasi teori pembelaan yang dikenal dengan sebutan “The Owl Theory.”
Alam Tidak Sepenuhnya Terkendali
Kehidupan liar menyimpan berbagai kejutan. Bahkan burung yang tampak biasa atau eksotis dapat menjadi ancaman serius dalam kondisi tertentu. Meskipun kasus serangan burung terhadap manusia sangat jarang terjadi, penting bagi kita untuk menghargai batasan alam dan menghindari tindakan yang dapat memicu perilaku agresif dari hewan-hewan ini.
Perlu diingat: Dalam dunia burung, mempertahankan wilayah dan anak adalah masalah hidup dan mati—dan mereka siap bertarung dengan segala kemampuan yang mereka miliki.