Kisah Rahmat: Ikonik! Foto “Pegang Monas” Favorit Wisatawan

Admin

05/06/2025

2
Min Read

On This Post

Di tengah ramainya pelancong yang membanjiri kawasan Monumen Nasional (Monas), tampak seorang pria gigih menawarkan layanan fotografi. Rahmat (43), seorang fotografer keliling, berdiri dengan kamera menggantung di lehernya, siap mengabadikan momen para pengunjung yang ingin membawa pulang kenangan dari ikon ibu kota tersebut.

"Alhamdulillah selalu ada saja yang berminat, ya harus terus ditawarkan," tuturnya saat dijumpai di kawasan Monas, Jakarta Pusat pada Jumat (30/5/2025), ketika ditanya apakah di hari libur seperti ini banyak yang menggunakan jasanya.

Sudah lebih dari satu dekade Rahmat menekuni profesi ini. Dengan berbekal kamera klasik dan semangat yang tak pernah padam, ia menawarkan jasa foto cetak langsung di lokasi. Walaupun dunia semakin digital dan kamera ponsel semakin mutakhir, layanan Rahmat tetap digemari, terutama oleh para wisatawan dari luar kota.

"Awalnya coba-coba saja, karena memang hobi sejak SMA. Tapi mungkin ini sudah jalan dari Tuhan ya, akhirnya jadi cara untuk mencari rezeki," ujar pria yang berasal dari Malang itu.

Menurut penuturan Rahmat, ada satu gaya yang paling digemari oleh para pengunjung Monas ketika menggunakan jasanya. Yaitu, pose tangan seolah-olah sedang memegang puncak Monas dari kejauhan.

"Pose andalan itu ya, memegang pucuk Monas, sama gaya ala-ala bersandar di Monas. Tapi kadang anak muda lebih suka gaya santai di taman saja," jelasnya.

Meskipun sederhana, hasil jepretannya sering kali mendapatkan pujian. Bahkan beberapa pelanggan tidak sungkan untuk mengucapkan terima kasih, membuat Rahmat merasa pekerjaannya sangat berharga.

"Kalau cuma dibilang hasilnya bagus saja, saya sudah senang, apalagi yang sampai berterima kasih," ungkapnya.

Saat ini, Rahmat hanya berfokus menawarkan jasanya di Monas. Ia sempat mencoba keberuntungan di Kota Tua, namun kurang berhasil. Ia merasa Monas sudah menjadi tempat rezeki yang dipercayakan kepadanya.

Di tengah derasnya modernisasi dan maraknya *selfie* menggunakan kamera megapiksel, keberadaan fotografer keliling seperti Rahmat merupakan sebuah pengingat bahwa momen bukan hanya tentang hasil jepretan semata, melainkan juga tentang pengalaman personal dan interaksi antar manusia.

Simak Video 'Liburan Panjang ke Taman Literasi Jakarta, Ngapain Aja?':