Seringkali tanpa disadari, kebiasaan ini menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat terkait potensi bahaya yang mungkin muncul.
Salah satu kekhawatiran yang kerap menghantui adalah kemungkinan terjadinya ledakan atau kebakaran yang disebabkan oleh *charger* yang terus-menerus terhubung dengan sumber listrik dalam jangka waktu yang lama.
Lantas, benarkah *kepala charger* yang dibiarkan menancap di stop kontak dapat memicu ledakan atau bahaya lainnya? Berikut ini Liputanku merangkum penjelasan teknisnya secara mendalam.
Apakah *kepala charger* berpotensi meledak jika terus dibiarkan terpasang?
Membiarkan *kepala charger* senantiasa menempel di stop kontak mungkin terlihat sebagai tindakan yang remeh. Banyak di antara kita mungkin melaksanakannya tanpa berpikir panjang.
Namun, tahukah Anda bahwa meskipun kemungkinannya tergolong kecil, tetap terdapat potensi risiko *charger* tersebut meledak atau bahkan terbakar? Risiko ini memang jarang terjadi, namun bukan berarti mustahil, terlebih jika kita menggunakan *charger* dengan kualitas rendah, membiarkannya panas secara berkelanjutan, atau terkena gangguan listrik.
Salah satu penyebab paling umum dari insiden semacam ini adalah mutu *charger* itu sendiri. Banyak kasus kebakaran atau ledakan yang diakibatkan oleh *charger* palsu atau yang tidak memiliki merek.
*Charger* semacam ini seringkali tidak dilengkapi dengan sistem proteksi terhadap panas berlebih atau arus berlebih, sehingga rentan mengalami panas yang berlebihan dan korsleting. Apalagi jika digunakan secara terus-menerus tanpa jeda, potensi kerusakannya pun akan semakin meningkat.
Di samping itu, akumulasi panas secara terus-menerus juga menjadi faktor pemicu. Walaupun tidak sedang mengisi daya, *charger* tetap mengalirkan sedikit energi listrik yang dapat menghasilkan panas.
Jika dibiarkan dalam jangka waktu yang lama, terutama di ruangan yang tertutup atau di dekat benda yang panas, komponen internal *charger* dapat mengalami kerusakan secara perlahan. Apabila *charger* tersebut sudah berada dalam kondisi yang kurang baik, maka potensi terjadinya kebakaran pun akan meningkat.
Lonjakan listrik juga dapat menjadi ancaman yang serius. Sambaran petir atau fluktuasi tegangan listrik yang tidak stabil dapat merusak *charger*, terutama jika tidak dilengkapi dengan pelindung arus.
Meskipun kejadian seperti ini tergolong sangat jarang, dampaknya dapat cukup serius, mulai dari kerusakan pada perangkat elektronik hingga risiko terjadinya kebakaran.
Lalu, seberapa besar sebenarnya peluang terjadinya insiden ini? Secara umum, tingkat risikonya sangat kecil, terutama jika Anda menggunakan *charger* asli dan bersertifikasi dari merek yang terpercaya.
Produk resmi biasanya dilengkapi dengan berbagai fitur keamanan yang dirancang untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Namun, jika Anda menggunakan *charger* murahan, palsu, atau yang sudah mengalami kerusakan, maka tingkat risikonya akan menjadi jauh lebih besar.
Guna menjaga keamanan, para ahli merekomendasikan beberapa langkah sederhana: cabut *charger* dari stop kontak jika sedang tidak digunakan, terutama saat Anda tidur atau meninggalkan rumah.
Pastikan juga bahwa Anda menggunakan *charger* yang asli atau yang memiliki sertifikasi resmi, seperti UL, CE, atau FCC. Dan jangan lupa, hindari menempatkan *charger* di lokasi yang panas atau tertutup, agar panas tidak terperangkap dan menumpuk.
Jadi, meskipun kemungkinannya kecil, tetap terdapat risiko dari membiarkan *charger* terus terpasang di stop kontak. Bukan tentang ledakan dahsyat seperti yang sering kita lihat di film, melainkan lebih kepada potensi panas berlebih dan kebakaran yang dapat membahayakan rumah atau perangkat elektronik Anda.
Dapatkan informasi terbaru seputar berita teknologi dan *gadget* pilihan setiap harinya. Mari bergabung di Kanal WhatsApp KompasTekno.
Caranya, cukup klik tautan https://whatsapp.com/channel/0029VaCVYKk89ine5YSjZh1a. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp terlebih dahulu di *smartphone* Anda.