Kasus COVID Jakarta Muncul, Vaksin Terbukti Tetap Efektif

Admin

15/06/2025

2
Min Read

On This Post

Kasus Covid-19 Muncul di Jakarta, Epidemiolog Tegaskan Vaksin Tetap Efektif

JAKARTA, Liputanku – Dicky Budiman, seorang ahli epidemiologi dari Griffith University Australia, menegaskan efektivitas vaksin dalam melindungi dari gejala parah dan kematian akibat Covid-19. Penegasan ini muncul seiring dengan ditemukannya kasus Covid-19 di sejumlah area di Jakarta.

“Saya tekankan kembali, vaksin tetaplah efektif. Buktinya, meskipun muncul berbagai subvarian, dampaknya tidak lagi mematikan atau menyebabkan kondisi parah. Ini adalah bukti bahwa vaksin berperan penting dalam membangun kekebalan komunitas,” jelas Dicky kepada Liputanku, pada hari Rabu (4/6/2025).

Menurutnya, tanpa adanya vaksinasi, masyarakat akan menghadapi risiko yang sangat besar, bahkan berpotensi mengalami “herd immunity yang kejam,” yaitu kekebalan kelompok yang hanya tercapai melalui penderitaan dan hilangnya nyawa.

“Melalui vaksinasi, herd immunity dapat dicapai tanpa harus mengorbankan sebagian dari masyarakat kita,” imbuhnya.

Dicky juga menyampaikan bahwa saat ini, vaksinasi massal mungkin tidak lagi menjadi kebutuhan utama. Namun, kombinasi antara kekebalan yang diperoleh dari vaksin sebelumnya dan infeksi alami tetap memberikan perlindungan yang signifikan.

Kendati demikian, ia tetap mengingatkan mengenai pentingnya penerapan protokol kesehatan, seperti 5M, memastikan sirkulasi udara yang baik, serta penggunaan masker dalam situasi tertentu.

Kasus Terpantau di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan

Walaupun tren kasus Covid-19 di Indonesia menunjukkan penurunan yang signifikan, laporan mengenai kasus baru masih muncul di beberapa wilayah, termasuk di ibu kota Jakarta.

Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur mencatat adanya dua kasus Covid-19 sepanjang bulan Mei 2025.

“Di bulan Mei ini, kami mencatat hanya dua kasus Covid-19, dan keduanya telah dinyatakan sembuh,” ungkap Kepala Sudin Kesehatan Jaktim, Herwin Meifendy.

Ia juga mencatat bahwa *positivity rate* di wilayah Jakarta Timur berada di angka 1,7 persen.

Sementara itu, Jakarta Selatan melaporkan adanya 15 kasus positif Covid-19 sejak Januari hingga Mei 2025.

“Dari jumlah tersebut, 14 kasus terjadi di bulan Januari dan satu kasus tercatat pada bulan Mei,” jelas Kepala Sudin Kesehatan Jaksel, Yudi Dimyati.

Angka ini menunjukkan penurunan yang tajam jika dibandingkan dengan tahun 2024, di mana tercatat sebanyak 743 kasus.

Kedua pejabat kesehatan tersebut mengimbau masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan, terutama mengingat beberapa negara tetangga saat ini tengah mengalami lonjakan kasus.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan RI juga telah melaporkan adanya tujuh kasus baru Covid-19 secara nasional pada minggu ke-22 tahun 2025 (25-31 Mei).