Cuaca Ekstrem di Mekkah, Menag Imbau Jemaah Hemat Energi

Admin

04/06/2025

2
Min Read

On This Post

JAKARTA, MasterV – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyerukan kepada seluruh jemaah haji untuk meningkatkan konsumsi air minum dan menghemat tenaga, mengingat kondisi cuaca ekstrem yang mencapai suhu 50 derajat Celsius di Mekkah, Arab Saudi.

Menurut Nasaruddin, cuaca ekstrem ini menjadi salah satu kendala utama dalam pelaksanaan ibadah haji tahun ini. Ia menekankan pentingnya adaptasi bagi jemaah Indonesia.

"Kondisi cuaca sangat ekstrem. Saat ini, suhu di Saudi Arabia, khususnya di Mekkah, mencapai sekitar 50 derajat Celsius. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi jemaah asal Indonesia," jelas Nasaruddin dalam konferensi pers yang diadakan di Kantor Kementerian Agama, Jakarta Pusat, pada Kamis (29/5/2025).

Oleh karena itu, Menag Nasaruddin menghimbau agar seluruh jemaah haji Indonesia segera menyesuaikan diri dengan kondisi suhu yang ekstrem tersebut.

Menag yang juga menjabat sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal ini mengingatkan jemaah haji untuk senantiasa menjaga hidrasi tubuh dan mengatur penggunaan energi selama menjalankan rangkaian ibadah.

"Kami terus mengimbau agar jemaah selalu menjaga kecukupan cairan tubuh. Perbanyak minum air dan berupaya menghemat energi," ujarnya.

Jemaah disarankan untuk tidak memaksakan diri dalam melaksanakan ibadah sunah, karena hal ini dapat meningkatkan risiko kesehatan menjelang puncak ibadah haji.

"Jangan sampai terlalu fokus mengejar ibadah sunah, seperti arba'in di Madinah atau memperbanyak umrah di Mekkah, yang justru menyebabkan kelelahan saat hari-H haji. Utamakan simpan energi untuk pelaksanaan ibadah haji," pesan Nasaruddin.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Hilman Latief, juga telah memberikan peringatan kepada jemaah haji untuk tidak meninggalkan tenda selama wukuf di Arafah, mengingat suhu panas yang diperkirakan mencapai 50 derajat Celsius.

Selama pelaksanaan wukuf di Arafah, jemaah telah difasilitasi dengan berbagai fasilitas, seperti kasur, bantal, selimut, serta AC atau pendingin ruangan.

"Diperkirakan cuaca saat wukuf di Arafah akan sangat panas, mencapai sekitar 50 derajat Celsius. Oleh karena itu, jemaah haji diimbau untuk tidak keluar dari tenda selama wukuf di Arafah," ungkap Hilman dalam keterangan resminya, pada Selasa (27/5/2025).

Kementerian Haji dan Umrah Kerajaan Saudi Arab juga telah menyampaikan pesan bahwa gelombang panas diperkirakan akan terjadi saat puncak ibadah haji.

Oleh sebab itu, jemaah diminta untuk tidak meninggalkan tenda kecuali ada keperluan mendesak, guna menghindari risiko *heatstroke* dan serangan panas.