JAKARTA, MasterV – Forum Konsumen Berdaya Indonesia (FKBI) mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk menghindari penggunaan kantong kresek sebagai wadah daging kurban.
Tulus Abadi, Ketua FKBI, menegaskan bahwa pembungkusan daging kurban menggunakan plastik kresek sebaiknya dihindari karena berpotensi membahayakan kesehatan.
“Kami sangat menganjurkan agar daging kurban yang akan dibagikan tidak dikemas menggunakan tas kresek berwarna hitam, ataupun warna lainnya,” demikian pernyataan Tulus dalam keterangan tertulisnya, Rabu (4/6/2025).
Imbauan ini didasari oleh tren peningkatan jumlah hewan kurban setiap tahunnya. Data dari Direktorat Jenderal Kesehatan Hewan dan Ternak Kementerian Pertanian menunjukkan bahwa pada tahun 2024, tercatat sekitar 1,7 juta ekor hewan kurban yang disembelih, mengalami peningkatan sekitar 5 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Penggunaan plastik kresek memang lazim ditemukan karena harganya yang terjangkau dan ketersediaannya yang mudah, namun seringkali aspek keamanannya bagi makanan kurang diperhatikan.
“Akan jauh lebih baik apabila digunakan kemasan non-plastik, misalnya dengan memanfaatkan besek, daun jati, atau opsi kemasan lainnya yang lebih aman,” ujar Tulus.
Selain mempertimbangkan aspek kesehatan, Tulus juga memberikan perhatian khusus pada dampak penggunaan plastik kresek terhadap lingkungan. Sampah plastik yang tidak ramah lingkungan berpotensi mencemari tanah dan air, serta membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai.
“Gunakanlah kemasan plastik yang telah memenuhi standar food grade (aman untuk bahan pangan). Atau bahkan, pertimbangkan penggunaan plastik yang lebih ramah lingkungan (eco-friendly), sehingga limbah plastiknya tidak mencemari lingkungan,” pungkas Tulus.