JAKARTA, MasterV – Muncul kabar bahwa Badan Pengelola Investasi BPI Danantara berencana mengambil langkah korporasi besar dengan mengakuisisi saham Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI).
Menurut laporan dari Kontan.id, pada hari Rabu (4/6/2025), seorang sumber terpercaya mengungkapkan bahwa rencana aksi korporasi ini diharapkan terealisasi pada tahun 2025 ini.
Perlu diketahui, kepemilikan saham BSI saat ini berada di tangan tiga bank BUMN terkemuka, yaitu PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).
Berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang efek per 30 April 2025, Bank Mandiri tercatat sebagai pemegang saham pengendali BSI dengan kepemilikan mencapai 23,74 miliar saham, atau setara dengan 51,47% dari total saham BSI.
Sementara itu, BNI memiliki 23,24% saham dan BRI menggenggam 15,38% saham BSI.
MasterV/ADHYASTA DIRGANTARA Menteri BUMN Erick Thohir memberikan keterangan di Istana Negara, Jakarta, pada hari Kamis (8/5/2025). Oleh karena itu, apabila rencana akuisisi saham oleh Danantara benar-benar terlaksana, maka BSI tidak lagi berstatus sebagai anak perusahaan Bank Mandiri.
Melainkan, posisinya akan setara dengan bank-bank BUMN lainnya.
Menanggapi isu tersebut, Menteri BUMN Erick Thohir membenarkan bahwa BSI nantinya akan dikelola oleh Danantara.
Namun demikian, beliau menegaskan bahwa hal ini masih dalam tahap proses yang diawali dengan pengajuan dari pihak Danantara.
"Belum. Masih dalam proses. Danantara nanti akan mengajukan kepada kami, baru kemudian kita telaah secara seksama," ungkap Erick di Jakarta, seperti yang dikutip pada hari Rabu.
Di tengah ramainya perbincangan mengenai akuisisi BSI oleh Danantara, CEO Danantara Rosan P Roeslani dan COO Danantara Donny Oskaria mengadakan pertemuan penting bersama para direktur utama perhimpunan bank-bank milik negara (Himbara) di Jakarta pada hari Selasa (3/6/2025) lalu.
Sebagaimana dilansir dari unggahan di akun Instagram resmi Danantara, @danantara.indonesia, delegasi bank Himbara yang hadir dalam pertemuan tersebut meliputi Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, Direktur Utama BNI Putrama Wahju Setiawan, Direktur Utama BRI Hery Gunardi, Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo, serta Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu.
Pertemuan tersebut dikabarkan membahas pemaparan komprehensif mengenai kinerja keuangan, operasional, serta rencana pengembangan Liputanku Indonesia di masa mendatang.
Sebagai informasi tambahan, Bank Syariah Indonesia (BSI) secara resmi memulai operasionalnya pada tanggal 1 Februari 2021.
Bank ini merupakan hasil dari penggabungan (merger) tiga bank syariah BUMN, yaitu BNI Syariah, BRI Syariah, dan Bank Syariah Mandiri.
Sebelumnya, proses merger ketiga bank tersebut membutuhkan waktu kurang lebih 11 bulan, sejak pertama kali digagas pada bulan Maret 2020 lalu.