DEPOK, MasterV – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, berkeinginan untuk mengurangi secara signifikan pemakaian batu dan semen dalam setiap proyek pendirian bangunan di wilayah Jawa Barat.
Tindakan ini diambil sebagai upaya penting dalam meminimalisir eksploitasi berlebihan terhadap sumber daya alam yang ada.
“Sebagai solusi, ke depannya, kita harus mulai mengurangi penggunaan batu, semen, serta besi dalam pembangunan,” tegas Dedi kepada para wartawan saat berada di Universitas Indonesia (UI), pada hari Selasa, 27 Mei 2025.
Untuk merealisasikan gagasan tersebut, Dedi Mulyadi berencana untuk membangun sekolah yang memanfaatkan bahan baku utama berupa bambu.
“Mulai tahun ini, kita akan memulai inisiatif membangun beberapa sekolah yang seluruhnya terbuat dari bambu,” ungkap Dedi.
Menurut pandangannya, penggunaan bambu sebagai bagian dari struktur bangunan bukanlah hal baru, karena sudah diterapkan di negara-negara seperti China dan Amerika Serikat.
"Sudah terbukti di Tiongkok, bagaimana hotel-hotel megah dibangun dari bambu. Di Amerika pun demikian, hotel juga dibuat dari bambu. Mengapa kita, sebagai penghasil bambu terbaik di dunia, tidak mengembangkan potensi ini?" tanya Dedi.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, telah menyampaikan keinginannya untuk mendirikan sekolah yang menggunakan bambu sebagai material utama dalam fondasi bangunan.
Gagasan inovatif ini diungkapkan Dedi setelah memberikan kuliah umum di Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya, Universitas Indonesia, pada hari Selasa, 27 Mei 2025.
“Akan dimulai tahun ini, kami akan mulai membangun beberapa sekolah yang berbahan dasar bambu,” kata Dedi kepada awak Liputanku di Depok, Selasa.
Menurut Dedi, rencana ambisius pembangunan sekolah berbahan bambu ini didasari oleh upaya sungguh-sungguh untuk meminimalisasi dampak negatif eksploitasi sumber daya alam, terutama yang disebabkan oleh penggunaan batu dan semen yang berlebihan.