Disney PHK Ratusan Karyawan Lagi? Ini Alasannya!

Admin

19/06/2025

2
Min Read

On This Post

Raksasa hiburan asal Amerika Serikat, Disney, kembali dikabarkan akan melakukan pengurangan jumlah karyawan (PHK) dalam skala global. Dilaporkan bahwa PHK ini akan menyasar divisi perfilman, pertelevisian, serta departemen keuangan perusahaan.

Menurut informasi dari BBC International, Minggu (8/6/2025), langkah PHK ini diambil oleh perusahaan hiburan terkemuka tersebut sebagai respons terhadap tekanan yang meningkat akibat pergeseran preferensi pelanggan dari platform TV kabel konvensional ke layanan *streaming* online.

“Seiring dengan lajunya transformasi di industri ini, kami terus-menerus mengevaluasi cara-cara terbaik untuk mengelola operasional bisnis secara efisien, sembari tetap mendorong kreativitas dan inovasi terdepan yang menjadi harapan konsumen dari Disney,” ungkap seorang juru bicara Disney kepada BBC.

Gelombang PHK terbaru ini merupakan kelanjutan dari PHK besar-besaran yang telah diumumkan pada tahun 2023 lalu, di mana sekitar 7.000 karyawan diberhentikan sebagai bagian dari inisiatif efisiensi yang digagas oleh kepala eksekutif Bob Iger, dengan target penghematan sebesar US$ 5,5 miliar.

Dampak dari PHK ini akan terasa di berbagai tim, termasuk departemen pemasaran untuk unit film dan televisi. Karyawan di departemen *casting* dan pengembangan, serta divisi keuangan Disney juga akan turut merasakan dampaknya.

“Kami telah berupaya dengan sangat hati-hati untuk meminimalisir jumlah karyawan yang terdampak,” jelas seorang juru bicara.

Pihak perusahaan juga menegaskan bahwa tidak ada tim yang akan ditutup secara total. Sebagai informasi, perusahaan yang berbasis di California ini memiliki total 233.000 karyawan, di mana lebih dari 60.000 di antaranya berlokasi di luar wilayah Amerika Serikat.

Disney membawahi sejumlah anak perusahaan ternama di industri hiburan, termasuk Marvel, Hulu, dan ESPN. Pada bulan Mei lalu, perusahaan melaporkan perolehan laba yang melampaui ekspektasi, dengan total pendapatan mencapai US$ 23,6 miliar untuk periode tiga bulan pertama tahun ini. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 7% dibandingkan periode yang sama di tahun 2024.

Pendorong utama pertumbuhan ini adalah peningkatan jumlah pelanggan baru pada layanan *streaming* Disney+. Perusahaan ini juga telah merilis sejumlah film baru sepanjang tahun ini, termasuk Captain America: Brave New World dan Snow White.

Namun, *remake* dari film animasi klasik Putri Salju secara *live-action* tidak berhasil mencapai penjualan yang diharapkan di bioskop, setelah menerima sejumlah ulasan negatif.

Meskipun demikian, film terbaru Disney, Lilo & Stitch, berhasil mencetak rekor *box office* di AS pada libur panjang Memorial Day. Film animasi ini telah mencatatkan penjualan tiket global lebih dari US$ 610 juta sejak dirilis pada bulan Mei, menurut firma data industri Box Office Mojo.