JAKARTA, MasterV – Beberapa anggota DPR yang tergabung dalam Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI telah diberangkatkan menuju Arab Saudi. Keberangkatan ini bertujuan untuk meninjau secara langsung peningkatan pelayanan yang diupayakan oleh pemerintah Indonesia dalam penyelenggaraan ibadah haji 1446 Hijriah atau 2025.
Jazilul Fawaid, selaku anggota Timwas Haji DPR RI, menekankan pentingnya peningkatan kualitas layanan bagi jemaah, mulai dari proses pemberangkatan hingga akomodasi, konsumsi, serta fasilitas kesehatan.
"Mulai dari proses keberangkatan, tempat penginapan, penyediaan makanan, hingga layanan kesehatan. Seharusnya tahun ini segalanya lebih baik dari sebelumnya. Kami akan mengeceknya langsung di lapangan," tegas Jazilul di Jeddah, seperti yang dilansir dalam keterangan resmi pada hari Sabtu (31/5/2025).
Menurutnya, berbagai perbaikan yang telah diimplementasikan oleh Pemerintah Arab Saudi, khususnya dalam aspek regulasi dan pelayanan jemaah, akan memberikan dampak positif signifikan bagi jemaah haji Indonesia.
"Saya optimis pelaksanaan haji tahun ini akan lebih baik. Pemerintah Arab Saudi juga terus berbenah. Jika kita mampu beradaptasi dengan baik, insya Allah, pelayanan yang diberikan akan jauh lebih optimal," ujar Jazilul dengan penuh keyakinan.
Ia menyoroti bahwa salah satu langkah krusial yang diambil oleh otoritas Saudi adalah pengetatan pengawasan terhadap jemaah yang tidak memiliki visa resmi.
"Kebijakan ini akan sangat membantu Indonesia dalam mewujudkan penyelenggaraan haji yang lebih tertib dan teratur," jelas politikus dari Partai Kebangkitan Bangsa tersebut.
Jazilul juga mengapresiasi Kementerian Agama atas kemajuan signifikan yang telah dicapai dalam hal transparansi dan keterbukaan, termasuk dalam menindaklanjuti rekomendasi dari Panitia Khusus (Pansus) Haji.
"Saya yakin tidak akan ada pembentukan pansus lagi. Karena kita dapat melihat adanya perbaikan yang nyata saat ini," ungkap Jazilul.
Terkait dengan delapan perusahaan syarikah yang terlibat dalam melayani jemaah haji tahun ini, Jazilul berharap akan tercipta persaingan yang sehat demi meningkatkan kualitas layanan bagi para jemaah.
"Kita harapkan adanya kompetisi yang sehat. Perusahaan dengan kinerja terbaik akan kita prioritaskan. Sementara yang kurang memuaskan, akan dievaluasi dan ditinggalkan. Evaluasi menyeluruh sangat diperlukan," pungkasnya.