Kasus COVID Naik di Asia, DPR Minta RI Waspada!

Admin

11/06/2025

3
Min Read

On This Post

Anggota Komisi IX DPR, Netty Prasetyani Aher, menekankan pentingnya respons cepat pemerintah dalam mengantisipasi potensi peningkatan kasus COVID-19 di wilayah Asia, demi mencegah penyebaran yang lebih luas di Indonesia. Beliau mengingatkan agar pemerintah RI tidak meremehkan situasi ini.

"Lonjakan kasus COVID-19 yang terjadi di Thailand, Malaysia, Singapura, dan Hong Kong seharusnya menjadi sinyal peringatan bagi Indonesia. Kita tidak boleh sampai lengah," tegas Netty kepada para wartawan pada hari Selasa (3/6/2025).

Beliau menyoroti adanya tren peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia pada minggu ke-21 dibandingkan minggu sebelumnya, dengan kenaikan dari 0 persen menjadi 5 persen. Netty menyampaikan apresiasi atas penerbitan surat edaran oleh Kemenkes sebagai langkah antisipatif.

"Namun, surat edaran saja tidak cukup jika hanya berhenti sebagai dokumen birokrasi. Diperlukan akselerasi koordinasi lintas sektor hingga ke tingkat fasilitas kesehatan terdepan di lapangan," imbuh Netty.

Netty menekankan urgensi komunikasi yang jelas dan terstruktur kepada masyarakat untuk menghindari kepanikan. Meskipun demikian, beliau juga mengimbau masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan.

"Edukasi mengenai pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat, penggunaan masker bagi yang merasa sakit, serta kesadaran untuk segera memeriksakan diri jika mengalami gejala, harus terus diintensifkan. Jangan sampai masyarakat menjadi abai karena beranggapan pandemi telah berakhir," jelas Netty.

Legislator dari PKS ini juga mendesak adanya penguatan pengawasan terhadap mobilitas warga. Salah satu aspek yang perlu diwaspadai, menurutnya, adalah lalu lintas individu yang masuk ke Indonesia melalui berbagai pintu masuk.

"Mobilitas warga antar wilayah, khususnya dari luar negeri ke Indonesia, berpotensi menjadi salah satu jalur penularan COVID-19," urai Legislator dari Daerah Pemilihan Jawa Barat VIII tersebut.

Lebih lanjut, beliau mendorong agar sistem kesehatan nasional tetap dalam kondisi siaga penuh untuk menghadapi kemungkinan gelombang baru COVID-19. Ia berharap pemerintah dapat mengambil pelajaran berharga dari penanganan COVID-19 sebelumnya.

"Pemerintah wajib mempertahankan kesiapan sistem layanan kesehatan, termasuk ketersediaan fasilitas, tenaga medis, dan alat pelindung diri (APD), terutama jika terjadi lonjakan kasus secara mendadak," kata Netty.

"Kita telah memperoleh banyak pengalaman berharga selama masa pandemi. Jangan sampai kita mengulangi kesalahan akibat ketidaksiapan hanya karena terlalu percaya diri melihat tren penurunan kasus," sambungnya.

Kementerian Kesehatan RI melaporkan perkembangan terkini kasus COVID-19 di Indonesia. Selama periode 25-31 Mei, tercatat penambahan 7 kasus COVID-19, sehingga total kasus menjadi 72 pasien sepanjang tahun 2025.

"Pada tanggal 25-31 Mei, *positivity rate* mencapai 2,05 persen. Ini berarti, dari setiap 100 orang yang diperiksa, terdapat 2 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19," jelas Kemenkes dalam keterangan yang diterima detikHealth, Senin (2/6).

Simak Video 'Menkes Budi Dipanggil Prabowo ke Istana, Laporkan Kasus Covid-19':