Deteksi Tsunami: DPR Dukung Teknologi Kabel Optik Bawah Laut

Admin

07/06/2025

2
Min Read

On This Post

Guna meningkatkan keakuratan serta jangkauan sistem peringatan dini tsunami nasional, pemerintah tengah mengembangkan teknologi yang memanfaatkan kabel optik bawah laut. Komisi V DPR RI memberikan dukungan penuh, menekankan pentingnya pemerintah menjamin ketersediaan dan fungsi optimal dari alat deteksi tersebut.

Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, menyampaikan kepada wartawan pada hari Sabtu (31/5/2025), "Kami memberikan dukungan sepenuhnya. Langkah krusial yang harus dipastikan oleh pemerintah adalah keberadaan dan optimalisasi fungsi dari alat deteksi dini tsunami."

Selain itu, Lasarus mendesak pemerintah untuk meningkatkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, terutama mereka yang berpotensi terkena dampak bencana, guna meminimalisir risiko terburuk.

"Langkah selanjutnya adalah memperkuat edukasi bagi masyarakat yang berada di wilayah berpotensi terdampak," tegasnya.

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, pengembangan teknologi berbasis kabel optik bawah laut ini bertujuan untuk memperkuat sistem peringatan dini tsunami nasional dengan memantau aktivitas seismik di zona megathrust.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, seperti yang dilansir Liputanku pada hari Jumat (30/5), menyatakan, "Ini merupakan sebuah riset inovasi teknologi yang esensial untuk memperkokoh sistem peringatan dini tsunami yang sudah ada."

Pengembangan teknologi berbasis kabel optik bawah laut ini merupakan hasil kolaborasi inovatif antara Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Telkom Indonesia, yang nantinya akan diintegrasikan ke dalam sistem peringatan dini tsunami milik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Menurut Dwikorita, kabel optik bawah laut saat ini menawarkan solusi untuk memperluas jaringan sensor tsunami di perairan Indonesia dan sekitarnya, melampaui fungsinya sebagai media pertukaran data, informasi, dan telekomunikasi. Pemanfaatan kabel optik untuk mendeteksi perubahan tekanan atau gelombang bawah laut dinilai sangat relevan mengingat keberadaannya yang sudah tersebar luas di perairan Indonesia.

"Jika kabel optik ini dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi tsunami, maka sebaran sensor akan menjadi lebih merata ke seluruh wilayah, termasuk area laut yang saat ini belum memiliki sistem deteksi," pungkasnya.