DPR Yakin Status Geopark Toba Bisa Dipertahankan!

Admin

14/06/2025

2
Min Read

On This Post

MasterV, Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI, Bapak Bane Raja Manalu, menyatakan dukungan penuh dan keyakinannya bahwa status Geopark Kaldera Toba dapat terus dipertahankan.

Pernyataan ini beliau sampaikan setelah melakukan pertemuan konstruktif dengan Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba serta sejumlah tokoh penting di Kantor Toba Caldera UNESCO Global Geopark, yang terletak di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, pada hari Rabu, 4 Juni 2025.

“Memang benar, saat ini status Geopark Kaldera Toba berada dalam ‘kartu kuning’. Namun, pasca pertemuan ini, saya merasa optimis dengan kehadiran wajah-wajah baru dalam badan pengelola global geopark. Saya berharap besar mereka mampu menunaikan seluruh kewajiban yang telah disampaikan oleh UNESCO dalam sisa waktu yang ada,” ungkap Bapak Bane dengan nada penuh harapan.

Politikus dari fraksi PDIP ini menambahkan, pihak pengurus Toba Caldera Global Geopark telah memberikan jaminan akan segera menyelesaikan pemasangan visibilitas di 16 site yang tersebar di Kawasan Danau Toba.

Perlu diketahui, visibilitas merupakan salah satu persyaratan utama dari UNESCO untuk menjaga status Geopark Kaldera Toba, termasuk di dalamnya pembangunan gerbang yang representatif, pemasangan monumen yang informatif, serta panel interpretasi yang mudah dipahami.

“Selain itu, terdapat pula penemuan site baru di beberapa wilayah yang akan segera diperiksa langsung oleh tim UNESCO. Ini merupakan kabar yang menggembirakan, dan kita semua harus saling mendukung agar hal ini dapat terwujud dengan baik,” tutur Bapak Bane dengan antusias.

“Namun, setelah semua ini selesai, kita juga harus memastikan bahwa semua berjalan dengan semestinya secara berkelanjutan. Jangan sampai hanya bekerja keras saat asesor datang, lalu setelah itu kembali berhenti beraktivitas,” sambung anggota DPR RI dari daerah pemilihan Sumatera Utara III ini, mengingatkan pentingnya konsistensi.

“Kami, sebagai wakil rakyat, akan terus mendorong kepastian nomenklatur. Sebab, jika nomenklatur tidak jelas dan tidak memiliki induk yang pasti, maka tidak akan ada kepastian anggaran. Tanpa anggaran yang memadai, mustahil semua ini dapat berjalan sesuai dengan harapan,” tegas Bapak Bane.

Beliau menegaskan kembali bahwa status Geopark Kaldera Toba, yang telah diakui secara global oleh UNESCO, wajib dipertahankan. Hal ini dikarenakan status tersebut dapat memberikan dampak positif yang signifikan pada sektor pariwisata, mengembangkan perekonomian lokal, melestarikan lingkungan, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan warisan geologi-edu-wisata yang berharga.

“Status global geopark adalah wujud pemuliaan lingkungan dan ekosistem. Mustahil kita dapat meraih dan mempertahankan status global geopark jika ekosistemnya rusak. Oleh karena itu, hutan di daerah tangkapan air di wilayah Danau Toba harus dilindungi dengan sungguh-sungguh,” pungkas Bapak Bane dengan nada serius.