Ducati Krisis? Marquez & Bagnaia Kesulitan di MotoGP 2025

Admin

07/06/2025

2
Min Read

Carlo Pernat, seorang manajer pebalap yang juga dikenal sebagai pengamat MotoGP, memberikan pandangannya mengenai performa motor pabrikan Ducati yang dinilai kurang optimal.

Indikasi dari penilaian tersebut adalah kegagalan Ducati meraih kemenangan dalam dua seri terakhir MotoGP. Johann Zarco dari tim Honda berhasil memenangkan balapan di Prancis, sementara Marco Bezzecchi dari Aprilia meraih gelar juara di Inggris.

Meskipun demikian, fakta menunjukkan bahwa Ducati secara konsisten menempatkan pebalapnya di podium. Namun, performa motor Desmosedici GP25 dianggap belum stabil. Pebalap-pebalap seperti Marc Marquez, Francesco Bagnaia, dan Fabio Di Giannantonio, yang mengendarai motor tersebut, dinilai perlu bekerja lebih keras untuk mencapai hasil yang maksimal.

“Harus kita akui dan catat bahwa sebuah krisis kecil mulai menghampiri Ducati,” ujar Pernat, seperti yang dikutip dari Motosan.

“Terutama bagi tim pabrikan Ducati, dapat dikatakan bahwa balapan kali ini menunjukkan bahwa motor 2025 belum sepenuhnya sesuai harapan.”

“Para pebalap yang menggunakan motor tersebut, yaitu Márquez, Bagnaia, dan Di Giannantonio, menghadapi banyak tantangan dan perjuangan.”

“Namun, setiap tahun Ducati selalu memberikan pembelajaran berharga bagi kita, bahwa pada awalnya selalu membutuhkan waktu yang cukup lama untuk beradaptasi dan mencapai performa terbaik,” tegasnya.

Marquez mengakui bahwa pada balapan kedua di MotoGP Inggris, ia lebih berhati-hati sehingga berhasil finis di posisi ketiga. Mengenai insiden jatuhnya di balapan pertama, Marquez merasa bahwa ia tidak melakukan kesalahan yang signifikan atau ada masalah pada motor. Kali ini, insiden jatuhnya berbeda dengan yang terjadi di MotoGP Amerika Serikat atau Spanyol.

Hal serupa juga dialami oleh rekan setimnya, Bagnaia. Ia terjatuh pada lap keempat dan tidak dapat menyelesaikan balapan.

“Kali ini, mungkin, situasinya lebih sulit. Dan tampaknya masalahnya bahkan sedikit lebih kompleks dari tahun-tahun sebelumnya. Jelas bahwa Marquez sedikit menyembunyikannya, dengan bakat fenomenalnya, sebenarnya dia adalah yang terdepan di kejuaraan dunia. Tetapi dia sering jatuh, dia sering mengeluh, dia tidak bisa memberikan apa adanya dalam caranya,” imbuh Pernat.

Marc Marquez masih memimpin klasemen kejuaraan dengan 196 poin, unggul 24 poin dari saudaranya, Alex. Bagnaia tetap berada di urutan ketiga, terpaut 72 poin dari pemimpin klasemen.

Video: Sabtu Sempurna untuk Marquez

Video: Sabtu Sempurna untuk Marquez