MasterV, Pesawaran – Kabar baik datang dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri)! Lembaga ini siap menggelar bimbingan teknis (Bimtek) yang ditujukan bagi para kepala desa dan pengurus Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdeskel) Merah Putih di seluruh penjuru Provinsi Lampung.
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto, menjelaskan bahwa program Bimtek ini dirancang khusus untuk meningkatkan kemampuan dan wawasan para peserta dalam mengelola serta mengembangkan Kopdeskel Merah Putih di wilayah tugas masing-masing. Ini adalah langkah strategis untuk memajukan ekonomi desa.
“Kemendagri memiliki Balai Pemerintahan Desa yang berlokasi di Lampung. Nah, fasilitas ini dapat kita manfaatkan untuk menyelenggarakan Bimtek, pelatihan, dan bimbingan intensif bagi para kepala desa serta pengurus Kopdeskel. Insyaallah, semua akan berjalan lancar,” ungkap Bima Arya saat memberikan sambutan dalam acara Peluncuran dan Dialog Percepatan Musyawarah Desa/Kelurahan Khusus (Musdesus) Pembentukan Kopdeskel Merah Putih Provinsi Lampung. Acara penting ini dilangsungkan di Graha Adora, Kabupaten Pesawaran, Lampung, pada hari Rabu, 28 Mei 2025.
Melalui implementasi Bimtek ini, Bima Arya menaruh harapan besar agar para pengurus Kopdeskel Merah Putih dapat menjalankan amanah dengan lebih baik, serta mampu melahirkan ide-ide kreatif dan inovatif. Dengan demikian, Kopdeskel Merah Putih diharapkan mampu menjadi motor penggerak peningkatan taraf ekonomi masyarakat setempat. Inisiatif ini sejalan dengan semangat Asta Cita yang digelorakan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Sementara itu, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, yang bertindak sebagai pemimpin dialog, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Provinsi Lampung atas keberhasilan menyelesaikan Musdesus hingga mencapai 100 persen. Lampung tercatat sebagai satu-satunya provinsi di Indonesia yang berhasil menuntaskan agenda besar ini.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Wagub, dan terutama kepada gubernur. Saya kira, di seluruh Indonesia, baru Provinsi Lampung yang Musdesusnya sudah mencapai seratus persen,” tuturnya dengan nada bangga.
Menko Zulkifli Hasan menjelaskan lebih lanjut bahwa dalam menjalankan Kopdeskel Merah Putih, langkah pertama yang harus dilakukan oleh pengurus adalah menyusun unit usaha yang akan dijalankan. Setelah unit usaha tersebut tersusun dengan baik, barulah pengurus dapat mengajukan permohonan modal usaha.
Beliau menegaskan bahwa Kopdeskel adalah instrumen bisnis yang bertujuan untuk mengembangkan perekonomian desa. Oleh karena itu, beliau menghimbau para kepala desa dan pengurus untuk memikirkan jenis usaha yang memiliki potensi keuntungan dan tidak terlalu rumit untuk dioperasikan.
“Kira-kira, usaha koperasi seperti apa yang bisa hidup dan memberikan keuntungan tanpa terlalu banyak kesulitan? Karena koperasi yang baru berdiri ini ibarat bayi yang membutuhkan asupan makanan dan perawatan intensif agar tumbuh kuat,” jelasnya dengan perumpamaan yang mudah dipahami.
Sebagai informasi tambahan, dialog tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Didit Herdiawan Ashaf, Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Pemerintahan Desa (Pemdes) Kemendagri La Ode Ahmad, Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela Chalim, para kepala daerah se-Provinsi Lampung, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Lampung, serta pejabat terkait lainnya.
Sebelumnya, Zulkifli Hasan dan Bima Arya juga menyempatkan diri untuk meninjau langsung lokasi Koperasi Desa Merah Putih di Desa Bumisari, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan.
Di lokasi tersebut, keduanya berinteraksi langsung dengan masyarakat dan melihat dari dekat usaha yang sedang berjalan, seperti pangkalan gas elpiji 3 kilogram dan penjualan pupuk subsidi. Mereka juga menjadi saksi penandatanganan serentak dokumen perjanjian kerja sama antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan Koperasi Desa Merah Putih Desa Bumisari.